image

Free Blogger Templates

This is a Multi Color template one page layout provided by TemplatesBlock.com for free of charge. There are 2 background graphics provided in the "images" folder. You may choose the one you like. Enjoy!

Details

Senin, 05 Maret 2012

Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal

BAB I
PENDAHULUAN

Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal. Kedua keterampilan inilah yang akan mendorong peningkatan kinerja seorang profesional, di bagian apapun tempatnya atau posisi apapun yang dipegangnya. Kemampuan dalam membina hubungan interpersonal akan memudahkan penyelesaian tugas sehari-hari apalagi tugas dalam teamwork. Karena bagaimanapun akan sulit membangun teamwork yang tangguh bila ketrampilan interpersonal dan komunikasi ini tidak dimiliki oleh salah seorang anggotanya. Atau dengan kata lain seseorang yang tidak memiliki ketrampilan interpersonal dan komunikasi akan sulit bekerja dalam satu kelompok kerja secara baik.
Maka dari itu, makalah ini akan mengupas tentang komunikasi dan keterampilan interpersonal secara mendetail.



















BAB II

PERUMUSAN MASALAH


Dari makalah yang kami buat ini, maka rumusan masalah yang dapat kami paparkan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa saja unsur dan proses komunikasi?
3. Apa saja faktor-faktor komunikasi?
4. Apa yang dimaksud keterampilan interpersonal?
5. Apa hubungan antara komunikasi dengan keterampilan interpersonal?
6. Apa manfaat komunikasi dan keterampilan interpersonal?














BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang artinya sama. Jadi, secara etimologis komunikasi berarti proses untuk memperoleh pengertian yang sama. Berdasarkan arti praktisnya, komunikasi adalah suatu proses pengiriman/penerimaan informasi, berita atau pesan antara dua orang atau lebih dengan menggunakan cara yang tepat, sehingga informasi, berita, atau pesan yang dimaksud dapat dimengerti oleh keduanya.
Untuk lebih jelas lagi, berikut ini disajikan beberapa definisi komunikasi menurut para ahlinya:
1. Murphy (1957:5): “Communication is the whole process used in reaching other minds.” (komunikasi dalah seluruh proses yang diperlukan untuk mencapai pikiran-pikiran yang dimaksud oleh orang lain).
2. Harwood (1953:74): “Communication is more technically defined as a process for conduction the memories.” (secara teknis komunikasi didefinisikan sebagai proses untuk membangkitkan perhatian orang lain yang bertujuan untuk menjalin kembali ingatan-ingatan.
Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses pengiriman atau penyampaian berita atau informasi dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain, (komunikan) dalam usaha untuk mendapatkan saling pengertian. Definisi tersebut member pengerian yang sangat luas, oleh karena tidak hanya menitikberatkan pada segi manusia saja. Tetapi juga proses, isi berita dan alatnya.

B. Unsur dan Proses Komunikasi
Menurut Redfield, komunikasi terdiri dari lima unsure berikut ini:
1. Communicator (komunikator), yaitu orang atau pihak yang mengirimkan informasi.
2. Messages, yaitu informasi, berita atau pesan yang dikirimkan.
3. Transmits, yaitu prosedur pengiriman informasi.
4. Communicate (komunikan), yaitu orang atau pihak penerima informasi.
5. Response, yaitu reaksi, feed back, atau tanggapan dari pihak komunikan.
Adapun proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama, yaitu diawali dengan menetapkan informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan oleh pihak pengirim berita (communicator, sender).
2. Tahap kedua, yaitu proses pengiriman informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan, (message) yang telah disusun (encoding) dalam bentuk symbol, sandi, isyarat, atau kode, melalui saluran/media komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis, vertical maupun horizontal, dan formal maupun informal.
3. Tahap ketiga, yaitu penerimaan informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan oleh pihak penerima berita (komunikan). Komunikan kemudian mengadakan interpertasi (decoding) terhadap informasi, gagasan, ide, berita, atau pesan ang diterimanya dan dilanjutkan oleh suatu tindakan (respon). Tindakan yang dilakukan komukan merupakan tanggapan, respon, atau upan balik (feed back) dari komunikan kepada komunikator.


C. Faktor Komunikasi
Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam bukunya, Effective Public Relation, terdapat tujuh factor komunikasi (the seven c’s communication).
1. Credibility (kerterpercayaan)
Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh factor keterpercayaan. Dalam hal ini komunikasi terjadi karena antara komunikator dengan komunikan saling mempercayai dan saling memrelukan. Apabila tidak ada kepercayaan maka proses komunikasi tidak akan dapat berlangsung.
2. Context (perhubungan)
Proses komunikasi dipengaruhi oleh factor perhubungan. Apabila tidak terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi. Keberhasilan komunikasi berhubungan erat denga situasi atau kondisi lingkungan ketika komunikasi berlangsung. Misalnya, apabila keadaan sedang kacau maka proses komunikasi akan terhambat.

3. Content (kepuasan)
Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa puas dari kedua belah pihak. Kepuasan akan tercapai apabila berita atau pesan yang dikkirim komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan. Selanjutnya komunikan memberikan raksi atau respon kepada komunikator.
4. Clarity (kejelasan)
Factor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu meliputi kejelasan isi berita, kejelasan tujuan yang hendak dicapai, dan kejelasan kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi.
5. Continuity and consistency (kesinambungan dan konsisten)
Komunikasi dapat berlangsung jika terjadi kesinambungan dan konsistensi hubungan dari kedua belah pihak. Dalam hal ini komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Selain itu informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan.
6. Capability of audience (kemampuan komunikan)
Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi. Dalam hal ini pengiriman berita atau pesan perlu disesuaikan dengan tingkat pengerahuan dan pengalaman pihak penerima berita. Oleh karena itu, komunikator harus menghindari penggunaan istilah-istilah yang sukar untuk dipahami oleh komunikan.
7. Channel of distribution (saluran pengiriman berita)
Saluran atau sarana yang dipergunakan dalam pengiriman berita merupakan factor yang penting dlam proses komunikasi. Agar proses komuniksi dapat berlangsung perlu dipakai saluran atau media komunikasi yang sudah biasa dipergunakan oleh masyarat umum, antara lain media cetak dan media elektronik.


D. Pengertian Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal, dalam kegiatan bersosialisasi antara manusia satu dengan yang lain adalah suatu kebutuhan yang dilakukan tiap-tiap manusia. Keterampilan ini sangatlah penting untuk membangun hubungan. Dengan kata lain, keterampilan interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain atau dengan sekumpulan orang dalam bidang kerja terjentu (team work).
Keterampilan interpersonal ini, sangat erat kaitannya dengan keterampilan kemanusiaan/manusiawi (human skills) karena antara keterampilan interpersonal dan keterampilan manusiawi tidak lepas dari suatu hubungan komunikasi yang baik. Keterampilan kemanusiaan/manusiawi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memahami dan memotivasi manusia lain, baik individu maupun kelompok.
Untuk menciptakan hubungan yang baik atau interpersonal yang baik, seseorang tersebut harus menerapkan hal-hal berikut ini:
1. Mencerdaskan diri sendiri.
2. Mengembangkan diri sendiri.
3. Mengetahui karakter dan perilaku orang lain.
4. Selalu berpikir positif.
5. Mengembangkan rasa percaya diri.
6. Memainkan peranan dengan baik.

E. Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal
Komunikasi tidak dapat terlepas dari Keterampilan Interpersonal. Sudah dapat dipastikan adanya keterampilan interpersonal adalah akibat dari adanya komunikasi antar pribadi oleh pihak-pihak tertentu.
Komunikasi yang baik tentu akan menghadirkan hubungan yang baik, sebaliknya komunikasi yang buruk dan tidak intensif akan mengakibatkan hubungan yang buruk. Berawal dari komunikasi, dan sedikit keterampilan dalam bergaul akan memudahkan seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Entah itu hubungan yang berlangsung secara vertical atau horizontal.
Keterampilan interpersonal didapat seseorang secara otodidak dengan mendalami karakter lawan bicaranya. Hal ini sudah menjadi hukum alam, apabila seseorang tidak dapat menjalin interpersonal dengan baik, hidupnya akan kacau dan tidak mempunyai teman. Maka dari itu, komunikasi dan keterampilan interpersonal harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara bersamaan. Baik dalam urusan individu maupun kelompok.
Dalam sebuah perusahaan, seseorang juga harus mempunyai kemampuan berkomunikasi dan interpersonal yang baik. Salah satunya adalah manajer yang harus mengayomi anak buahnya. Semua itu juga tidak terlepas dari komunikasi yang baik serta interpersonal yang cukup.


F. Manfaat Komunikasi dan Keterampilan Interpersonal
Berikut ini adalah manfaat yang dirasakan apabila melakukan komunikasi dan menerapkan keterampilan interpersonal dengan baik:
1. Dapat menimbulkan rasa kesetiakawanan, solidaritas, dan loyalitas dalam kehidupan social.
2. Meningkatkan kegairahan dalam menjalin hubungan kerjasama antarsesama manusia.
3. Meningkatkan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan.
4. Mengetahui perkembangan sains, teknologi, seni dan budaya masyarakat.
5. Mengetahui nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
6. Dapat meningkatkan informasi untuk konsumsi otak.
7. Meningkatkan tanggung jawab moral dan sosial.
8. Menimbulkan saling pengertian di antara sesama manusia.
9. Mendorong manusia ke arah berpikir positif, logis dan kreatif.
10. Memenuhi keingintahuan manusia.








BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan:
Komunikasi merupakan proses pengiriman berita/informasi kepada orang lain supaya ada kesingkronan informasi dari kedua belah pihak. Sedangkan keterampilan interpersonal yaitu suatu kemampuan seseorang untuk menciptakan hubungan antara orang satu dengan yang lain.
Komunikasi dan keterampilan interpersonal tidak dapat dipisahkan, karena kedua sangat erat hubungannya. Dengan berkomunikasi, maka itu sudah menciptakan suatu interpersonal. Baik hubungan yang baik, maupun yang buruk. Tergantung bagaimana seseorang berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain.

penulis
CaTur wahyu utomo













DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Juhana. 2004. Bekerjasama Dengan Kolega dan Pelanggan. Jakarta: Armico.
Schermerhorn, John R. 2001. Manajemen. Yogyakarta: Andi Publisher.
Internet.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH...............................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4
D. MANFAAT........................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. SEJARAH PENDIRIAN PERUSAHAAN BEN AND JERRY’S ICE CREAM............5
a. AWAL PERINTISAN...................................................................................................5
b. HAMBATAN YANG DI HADAPI .............................................................................6
c. CARA YANG DI GUNAKAN DALAM MENGHADAPI KENDALA.......................6
d. METODE YANG DI GUNAKAN DALAM MEMPERTAHANKAN PRODUK DI PASARAN......................................................................................................................6

B. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BEN AND JERRY’S ICE CREAM..........................7
TINDAKAN YANG DILAKUKAN BEN AND JERRY’S ICE CREAM DALAM RANGKA TANGGUNG JAWAB SOSIAL................................................................8

C. HASIL YANG DI CAPAI BEN AND JERRY’S ICE CREAM...................................10
BUKTI KESUKSESAN................................................................................................10

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN...............................................................................................................12

DAFTARPUSTAKA........................................................................................................13


KATA PENGANTAR

ASSALAMUALAIKUM WAROH MATULLAHI WABAROKATUH
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kepada Allah SWT , berkat limpahan rahmat dan petunjuknya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tanggung jawab sosial perusahaan Ben and Jerrry ice cream dengan lancar . penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh bapak Febra Robiyanto, SE,Msi,Akt selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar bisnis.
Makalah ini penulis susun berdasarkan data data yang diperoleh dari berbagai sumber buku panduan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan informasi baik media cetak maupun elektronik . Tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah pengantar bisnis bapak Febra Robiyanto, SE,Msi,Akt , atas bimbingan dan arahan beliau sehingga terselesaikannya penulisan makalah ini . serta tidak lupa kepada rekan rekan mahasiswa yang berkontrubusi aktif menyumbangkan ide ide maupun masukannya sehingga terselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap semoga dengan adanya makalah yang sederhana ini dapat memberikan wawasan serta mafaat kepada kami pribadi sebagai penulis maupun bagi pembaca mengenai makalah yang berjudul Tanggung Jawab Sosial Ben and Jerry’s Ice Cream . tentulah makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu , kiranya kritik dan saran yag membangun masih penulis harapakan dari para pembaca demi terwujudnya makalh ini agar menjadi lebih baik kedepannya .
Wassalamualikum salam warohmatullahi wabarokatuh.



Kudus desember 2011

Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dari sudut pandang stategis suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya bagi masyarakat diman bisnis menjadi bagainnya . ketika bisnis mulai mengabaikan tanggaung jawab sosialnya , masyarakat cenderung menanggapi melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis .
Menurut caroll organisai bisnis memiliki 4 macam tanggung jawab yakni
1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yag bernilai bagi masyarakat
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati peraturan hukum yang ditentukan oleh pemerintah.
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum mengenai bagaiman harus bertindak dalam masyarakat .
4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.
Dari keempat tanggung jawab diatas , tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan . Setelah tanggung jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban melakukan sesuatu yang baik terhadap masyarakat di persekitaran organisasi bagi mencapai tujuan jangka panjang Kewajiban ini perlu di penuhi karena ia memberikan maklumat kepada masyarakat tentang perkara tersebut merupakan sesuatu perbuatan yang bermoral dan beretika. Contoh yang sering digunakan ialah seperti menganjurkan progam kesadaran terhadap alam sekitar . sebuah contoh yaitu perusahaan ben and jerry ice cream yang tumbuh menjadi perusahaan internasional yang sukses yang bukan hanya karena mendapatkan laba yang tinggi tetapi juga memenuhi tanggung jawab sosialnya .
Perusahaan bens and jerry ice cream adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi ice cream di amerika . Perusahaan ini telah membuktikan bahwa dapat mencapi misi ekonominya serta memenuhi misi sosialnya . Komitmen sosial perusahaan telah menigkatkan reputasi perusahaan , meningkatkan pengakuan atas nama perusahaan , dan mendorong permintaan akan ice cream yang dihasilkan oleh perusahaan . Dengan demikian , misi sosial perusahaan telah meningkatkan laba perusahaan dan oleh karena itu selaras dengan misi ekonominya .


1.2 Perumusan Masalah
Setelah memepertimbangkan latar belakang diatas , agar dalam penulisan makalah ini penulis dapat memperoleh hasil yang diinginkan , maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah mengenai tanggung jawab sosial yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan Ben and Jerry Ice Cream . Beberapa rumusan masalah antara lain yaitu
1. Bagaimana sejarah singkat pendirian perusahaan bens and jerry ice cream?
2. Produk apa sajakah yang di hasilkan oleh perusahaan bens and jerry ice cream?
3. Cara apa yang digunakan bens and jerry ice cream dalam memperkenalkan dan memepertahankan produknya ?
4. Tanggung jawab sosial seperti apakah yang dilakukan oleh bens and jerry ice cream ?
5. Bagaimana hubungan antara tanggung jawab sosial dengan laba yang di peroleh Bens and Jerry Ice Cream ?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar bisnis.
2. Untuk mengetahui produk apa yang sudah di hasilkan oleh Bens and Jerry Ice Cream.
3. Untuk mengetahui cara apa yang di gunakan oleh Bens and Jerry Ice Cream dalam memperkenalkan dan mempertahankan produknya .
4. Untuk mengetahui tanggung jawab sosial yang sudah di laksanakan oleh Bens and Jerry Ice Cream
5. Untuk mengetahui hubungan antara tanggung jawab sosial dengan keuntungan yang diperoleh Ben and Jerry Ice Cream.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini antara lain
1. Pembaca dapat mengetahui manfaat tanggung jawab sosial dalam perusahaan .
2. Pembaca dapat mengetahui cara apa saja yang dapat di lakukan dalam rangka melakasanakan tanggung jawab sosial dalam perusahaan.
3. Pembaca mampu mengimplementasikan tanggung jawab sosial dalam dunia bisnis agar sukses bukan hanya dalam misi ekonomi tetapi juga misi sosial

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah pendirian Perusahaan Ben and Jerry Ice Cream
1. AWAL PERINTISAN
Siapa tak suka es krim. Rasanya yang manis dan enak tentu menggugah selera. Apalagi ketika terik panas dan haus mendera. Pastilah segar bila menikmatinya. Adalah dua sahabat lama dan hippy yang berdedikasi tinggi menangkap peluang ini. Ben Cohen dan Jerry Greenfield merupakan teman sejak kecil. Keduanya memanfaatkan kesempatan itu sebagai jalan berbisnis.
Sebelum mereka melakoni usaha bersama hingga sekarang, Ben dan Jerry sempat terpisah ketika melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat itu, Jerry memiliki jalan kehidupannya yang berbeda. Setelah lulus SMA dia melanjutkan kuliah ke Oberlin College untuk belajar medis. Sementara Jerry yang berhasil menyelesaikan kuliahnya, bekerja sebagai teknisi laboratorium New York, sedangkan Ben justru sebaliknya. Ia selalu drop out di beberapa perguruan tinggi. Pada akhirnya bangku kuliah ia tinggalkan dan memilih bekerja di pertanian. Tahun 1977 Jerry pindah ke North Carolina. Pada saat itulah ia kembali bertemu dengan Ben. Mereka kemudian tinggal dalam satu apartemen dan memulai berbisnis makanan.
Awalnya mereka berpikir untuk membuat kue bagel. Namun ternyata biaya peralatannya sangat mahal. Saat itu Ben dan Jerry belumlah mampu, sehingga akhirnya menetapkan untuk membuat es krim. Ben dan Jerry kemudian mengambil les membuat es krim seharga lima dolar di Pennsylvania State University. Keduanya lulus dengan nilai A dan memulai berjualan es krim di sebuah kafetaria kampus. Mereka terus berinovasi dengan berbagai rasa baru dan juga mulai menjual es krim di toko-toko lokal. Usahanya itu terus berkembang. Apalagi es krim Ben dan Jerry memiliki rasa yang khas. Yakni sering sekali berubah-ubah, sesuai dengan musim dan keterbatasan campurannya serta variasi tahunannya. Intinya, mereka pintar mengikuti selera pasar.
Mei 1978, dengan menggunakan 8 ribu dolar AS dari uang pribadi dan 4 ribu dolar hasil pinjaman bank, Cohen dan Greenfield membuka gerai es krim Ben & Jerry’s Homemade Inc pertama di stasiun gas yang direnovasi di Burlington, Vermont. Keduanya menjalankan bisnis secara mandiri dan saling berbagi tugas.
Greenfield sebagai kepala yang membuat es krim, sedangkan Cohen melayani sebagai tester rasa, pengaduk, pengemudi truk, pengarah marketing dan penjual. Restoran ini dengan cepat menjadi populer di kalangan masyarakat setempat. Sebab rasa-rasa inovatifnya yang dibuat dari susu dan krim segar Vermont. Belum lagi, porsi yang besar dari ramuan apa pun selalu enak pada hari pembuatannya. Perusahaan es krim rumahan ini pun cepat bertumbuh kembang, Ben dan Jerry langsung menjadi buah bibir.

2. HAMBATAN YANG DI HADAPI
Yang pertama yaitu keberhasilan secara marketing tidak diimbangi dengan penanganan soal keuangan. Hal ini mengakibatkan kondisi finansial toko mereka kacau. Bahkan pernah satu hari keduanya menutup toko untuk membayar tagihan dan meletakkan tanda yang berbunyi ”Kami tutup karena kami mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi”.
Yang kedua yaitu mendapat komplain dari perusahaan makanan besar HaagenpDazs, induk perusahaan Pillsbury karena promosinya yang menyebutkan Ben & Jerry sebag Jerry sebagai ’’the world’s largest ice cream sundae’’ . Perusahaan ini kemudian mengajukannya ke pengadilan karena merasa tersaingi dengan perusahaan kecil yang berani mengeluarkan promo yang begitu berani dan mengancam agar distribusi es krim Ben dan Jerry di Boston dibatasi.

3. CARA YANG DI GUNAKAN DALAM MENGHADAPI KENDALA
Untuk mengatasi permasalahan yang pertama Ben dan Jerry menyewa pemilik klub malam lokal Fred ”Chico” Lager sebagai COO pertama. Lager ditugaskan mengawasi pembukuan, baik penjualan maupun keuntungan ke permukaan secara terus-menerus sehingga pembukuan keuangan tertata dengan baik.
Untuk menghadapi ancaman dari perusahaan HaagenpDazs , Ben dan Jerry meluncurkan kampanye yang belakangan dikenal sebagai ’’Whatís the Doughboy Afraid Of?’’. Mereka mendistribusikan brosur berisi protes dan surat ancaman petinggi Pillsburry. Tahun berikutnya Pillsburry menarik ancamannya. Setelah itu Ben dan Jerry terus tumbuh. Tahun 2000 perusahaan ini diakuisisi Unilever dengan nilai 326 juta dolar AS. Ben dan Jerry berhasil bangkit dari ancaman tersebut dengan promosi-promosinya yang inovatif.

4. METODE YANG DI GUNAKAN DALAM MEMPERTAHANKAN PRODUK DI PASARAN
a. telah berkomitmen untuk
menggunakan susu dan krim yang berasal dari sapi yang tidak tercemar dengan hormon sintetik rBGH.
b. didistribusikan secara luas ke seluruh dunia, di
supermarket, toko bahan makanan, toserba ada, gerai franchise Ben & Jerry’s Scoop, dan restoran restoran
c. melakuka promosi baik lewat media cetak maupun media elektronik
d. selalu melakukan inovasi produk.
Contoh produk es krim :
• Stephen Colbert's AmeriCone Dream - Es krim vanila dengan fudge ditutupi dengan potongan-potongan kerucut wafel dan Caramel Swirl (Maret 2007)
• Willie Nelson’s Country Peach Cobbler - Es krim persik dengan potongan-potongan Shortbread kayu manis-gula (April 2007)
• The Gobfather - Es krim cokelat dengan fudge dilapisi buah amandel dan adukan nougat
• Cinnamon Buns - Es krim karamel dengan adonan Bun kayu manis dan Caramel Cinnamon Struesel Swirl
• Crème Brûlée - Es krim manis Custard dengan adukan gula karamel
• S'mores - Es krim cokelat dengan bongkahan fudge dan marshmallow yang dipanggang dan Graham Cracker Swirls


B. Tanggung Jawab Sosial Ben and Jerry Ice Cream

Ben & Jerry’s percaya bahwa pertumbuhan bisnis punya hubungan erat dengan CSR. Hal ini mereka wujudkan melalui berbagai program sosial dan lingkungan.
Hampir semua kalangan umur suka es krim, terutama yang rasanya enak dan sehat untuk dikonsumsi. Tetapi menciptakan es krim yang sehat, enak, serta disukaioleh banyak orang, rupanyabelum cukupbagiBen & Jerry’s. Produsen eskrim ini juga merasa perlu ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Limbah kimia yang dibuang sembarangan, tidak menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk menekanbiaya, dan membayarseminimal mungkin untuk memaksimalkan profit adalah tindakan yang seringkali kita temukan pada banyak perusahaan. Karena itulah muncul demand bagi perusahaanperusahaan tersebut. Sebuah demand yang bertajuk CSR (Corporate Social Responsibility).
Walaupun pemerintah telah mengeluarkan regulasi tentang kondisi kerja dan dampak lingkungan, ekspektasi dari media dan masyarakat selalu lebih tinggi dari standar minimum regulasi tersebut. Umumnya, masyarakat berpendapat bahwa perusahaan besar yang mendapatkan profit besar pula harusnya secara etika punya tanggung jawab dan komitmen atas sebagian profitnya untuk kepentingan komunitas,pegawai,global,danjuga lingkungan.
Merek Ben & Jerry’s sadar betul akan hal ini. Istilah CSR melingkupi semangat dan jiwa perusahaan dalam hal tenaga kerja, komunitas, dan dunia. Perusahaan ini termasuk unggul dalam program CSR yang tersusun rapi dalam struktur perusahaan , serta didukung penuh oleh manajemen, konsumen, dan juga pegawai tentunya.







Tindakan yang dilakukan Ben and Jerry Ice Cream dalam rangka tanggung jawab sosial antara lain


1. Menomorsatukan Bawahan
Pada 2005, Ben & Jerry’s membuka sebuah toko di Austin, Texas, yang dioperasikan oleh LifeWorks, sebuah organisasi komunitas yang menolong remaja dan keluarga-keluarga berisiko tinggi. Toko ini memberikan kesempatan kerja bagi para klien LifeWorks. Semua keuntungan dari toko ini langsung masuk ke LifeWorks dan Ben & Jerry’s tidak memungut biaya waralaba.

2. memperhatikan orang-orang yang telah ikut membantu menyuseskan usahanya.
Percaya bahwa keberhasilan perusahaan berasal dari dukungan para pekerja, Cohen pun mengembalikan dukungan tersebut. Selain berhak atas tiga takar es krim gratis sehari, Ben & Jerry’s mulai menganjari karyawannya dengan program profit-sharing, keanggotaan gratis klub kesehatan, pelayanan perawatan kesehatan, dan bantuan biaya pendidikan.

3. Selain itu, untuk membantu mendorong rasa lebih memberdayakan masyarakat dan pekerja mereka, Cohen dan Greenfield mengadakan praktek yang mengevaluasi supervisor mereka oleh bawahannya dan mendorong pertukaran ide serta pendapat yang bebas. Banyak peraturan berfokus pada pekerja, tetapi hal itu justru berdampak sangat positif. Bahkan banyak pujian dari para pakar industri dan akhirnya perusahaan-perusahaan lain pun mengikuti.

4. Pada 2005, Ben & Jerry's membuka sebuah toko di Austin, Texas, yang dioperasikan oleh LifeWorks, sebuah organisasi komunitas yang menolong remaja dan keluarga-keluarga berisiko tinggi. Toko ini memberikan kesempatan kerja bagi para klien LifeWorks. Semua keuntungan dari toko ini langsung masuk ke LifeWorks dan Ben & Jerry's tidak memungut biaya waralaba.

5. Juga pada 2005, perusahaan ini mengadakan "Sundae on the Common" di Clapham Common, London, Britania Raya; dengan tiket seharga £5, pengunjung dapat menikmati es krim sepuasnya dan ikut dalam berbagai permainan. Acara tahun 2006 berlangsung pada Minggu 30 Juli; tiketnya dijual pada 19 Mei 2006 dan terjual habis dalam 8 jam. Hasil tiketnya digunakan untuk merenovasi Clapham Common.

6. Ben & Jerry's telah bekerja sama dengan World Wildlife Fund dan penjelajah Marc Cornelissen untuk membuka Sekolah Tinggi Perubahan Iklim ("Climate Change College"). Tujuannya adalah mendidik orang-orang muda biasa tentang sains, politik, dan strategi kampanye di balik perubahan iklim sehingga mereka akan mampu memproduksi kampanye mereka sendiri yang berhasil. Para muridnya menjadi duta untuk mencegah pemanasan global dan melakukan riset mereka sendiri di Arktik.

7. Setiap tahun pada satu hari entah pada akhir April atau awal Mei, Ben & Jerry's menyelenggarakan Hari Kerucut Gratis, pada hari peringatan pembukaannya, sebagai tanda "terima kasih" kepada para pelanggannya. Pada hari ini, lebih dari satu juta kerucut es krim dibagikan. Hari Kerucut Gratis tahunan ke-28 diselenggarakan pada 25 April 2006. Hari Kerucut Gratis ke-29 akan diselenggarakan pada 17 April 2007

8. berupaya meningkatkan efisiensi pabrik, mengurangi limbahnya, dan juga mengimbangi limbah yang dikeluarkan dengan mencegah terjadinya
efek rumah kaca (greenhouse).
berdasarkan tiga misi utama, yaitu: kualitas produk, profit, dan komitmen kuat untuk komunitas. Ini dibuktikan dengan memberikan kontribusi sebesar 1,1 juta dolarAS pertahun melalui kegiatan kemanusiaan yang kebanyakan dipelopori oleh para pegawainya sendiri. Pihakperusahaan juga menyumbang kepada komunitasdan kelompok-kelompoknon-profit lainnya.Tujuandari kegiatan kemanusiaan ini adalah untuk mendukungnilainilai perusahaan dalam hal ekonomi keadilan sosial, pemulihan lingkungan, serta kedamaian.
Produsen es krim kondang ini juga mempromosikan misi untuk terus menggunakan bahan alami serta praktik-praktik bisnis yang ramah lingkungan. Para pegawai mereka dikembangkan agar mempunyai value dan dapat memberikan kontribusi positif kepada komunitas.

Perusahaan mencoba menciptakan keseimbangan, kedamaian, meminimalisir limbah, dan mempertahankan standar keamanan produksi mereka. Menjadi salah satu bisnis yang mengedepankan value adalah lebih dari sekadar sebuah ide di Ben & Jerry’s. Hal tersebut telah menjadi bagian dari misi perusahaan, yang telah dijalani sejak 1989, yaitu: mencari keseimbangan antara ekonomi, produk, dan sosial, menuju ke bisnis yang sustainable. Misi sosial mereka adalah meningkatkan kualitas kehidupan komunitas yang luas, baik secara lokal , nasional, dan internasional.





C. Hasil Yang Dicapai Ben And Jerry Ice Cream

Bagaimana hasilnya? Tahun 2005 adalah tahun yang bagus untuk ketiga misi utama di atas. Penjualan domestik perusahaan secara keseluruhan meningkat sampai 13%. Ben & Jerry’s Scoop, jaringan yang dijalankan secara franchise, membuka 96 tokobaru dan menumbuhkan volume penjualan sebesar 29%. Penjualan secara internasional pun tumbuh 22%. Lebih penting lagi, misi produk dapat disampaikan dengan baik, yaitu memproduksi dan memberikan es krim yang luar biasa bagi konsumen setiap waktu. Jarang terdengar keluhan tentang kualitas produk.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah membangun kesetiaan pegawai, pemasok,
franchisees, dan tentu saja konsumen. Kesetiaan tersebut membuat mereka tetap komit dan
segar dalam melewati segala kesulitan dan ternyata juga bisa menghasilkan imbalan ekonomi. Tetapi motivasi untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan isu sosial dan lingkunganlah yang menjadi fokus pada misi lingkungan perusahaan.
“Dengan demikian, perusahaan bisa menjalankan bisnis dengan menyeimbangkan reward
yang didapatnya kepada para pegawai, konsumen, dan sekaligus komunitas beserta
lingkungannya

Sebagai bukti kesuksesan bisnis Ben and Jerry Ice Cream antara lain
• Ben & Jerry muncul dalam Laporan Colbert untuk memperkenalkan rasa baru es krim akar padi" mereka TrueMajority pada 5 Maret 2007.
• mereka "Stephen Colbert's Americone Dream" dan "proyek pendidikan dan advokasi Pabrik Ben & Jerry's muncul dalam film Me, Myself and Irene.
• Dalam film Miss Congeniality, tokoh utamanya memesan satu pint penuh Ben & Jerry's "Chocolate Chip Cookie Dough" sementara makan siang di sebuah bar.
• Sebuah toko Ben & Jerry's muncul dalam film World Trade Center. Ini sebagian disebabkan karena memang di The Mall at the World Trade Center ada sebuah tokonya.
• Ben & Jerry's adalah es krim bermerek pertama yang dibawa ke angkasa luar dengan menumpang Pesawat Ulang-alik.
• Timothy McVeigh memesan dua pint es krim Ben & Jerry's rasa "mint chocolate-chip" sebagai makanan terakhir sebelum ia dihukum mati pada 11 Juni 2001.
• Ben & Jerry's diparodikan sebagai "Jen & Berry's Frozen Yogurt and Ice Cream" dalam episode South Park 2006, "Smug Alert".
• Dalam lagunya "Rubberband Banks", Young Dro merujuk pada Ben & Jerry's ketika ia menyanyikan rap tentang es krim Chevys.
• Dalam lagunya "Vivrant Thing", penyanyi rap Q-Tip merujuk Ben & Jerry's dalam barisnya, "Sweeter than Ben and Jerry's" ("Lebih manis daripada Ben & Jerry's")
• Kelas 'Freedom' dari kapal pesiar Royal Caribbean mempunyai toko Ben & Jerry's.
• Ben & Jerry's membuat perjanjian dengan Six Flags dan akan menambahkan Ben & Jerrys di taman-taman rekreasi seperti Six Flags Great Adventure.
• Gambar sapi pada karton es krim Ben & Jerry's dilukis oleh Woody Jackson.
• Dalam film City Slickers, tokoh-tokoh Ira dan Barry Shalowitz adalah dua orang yang tampak biasa saja, yang sesungguhnya adalah jutawan es krim terkenal. Jelas ini adalah representasi fiktif dari Ben dan Jerry.






















Bab 3
Penutup

Kesimpulan
Menjadi salah satu perusahaan yang mengedepankan value atau nilai adalah lebih dari sekadar sebuah ide di Ben & Jerry’s. Hal tersebut telah menjadi bagian dari misi perusahaan, yang telah dijalani sejak 1989, yaitu: mencari keseimbangan antara ekonomi, produk, dan sosial, menuju ke bisnis yang sustainable. Misi sosial mereka adalah meningkatkan kualitas kehidupan komunitas yang luas, baik secara lokal nasional, dan internasional. Tanggung jawab sosial yang di laksanakan dengan komitmen yang tinggi akan mampu meningkatkan reputasi dan image perusahaan yang baik kepada masyarakat dan lingkungan serta meningkatkan permintaan terhadap produk yang dihasilkan . Hal ini sudah dibuktikan oleh perusahaan Ben and Jerry Ice Cream yang telah berkomitmen untuk sukses bukan hanya dari produk yang berkualitas tetapi juga tanggung jawab sosial yang di berikan baik kepada karyawan, pelanggan serta lingkungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial adalah salah satu misi yang harus di laksanakan dalam suatu perusahaan selain misi untuk menghasilkan produk yang baik bagi pelanggangan dan memperoleh profit agar tercipta keselarasan antara misi sosial dengan misi ekonomi.












Daftar ustaka

W. Griffin Ricky,Manajemen,Jakarta:Erlangga,2004.
T.Hani Handoko,Dasar Dasar Manajemen,BPFE-Yogyakarta,1984
William, Chuck.2001.Manajemen Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta
Schemerhorn, John R.,Jr.1998.Manajemen Buku 1. Andi.Yogyakarta
Robbins, Stephen P and Mary Coulter.1999. Manajemen Edisi Keenam. PT.Prenhallindo. Jakarta.

SEJARAH POSDAYA POS PAUD “HARAPAN BUNDA”

SEJARAH POSDAYA POS PAUD “HARAPAN BUNDA”
DESA DUREN SAWIT, KEC. KAYEN KAB. PATI
Rabu, 11 Januari 2012-01-12
Anggota tim kkn yag di koordinatori oleh sdr Selamet Riyadi mencoba mengkomuniKasikan ide untuk merintis berdrinya sebuah POS PAUD di desa duren sawit dengan kepala TK TUNAS BANGSA DESA duren Sawit yakni ibu yayuk. Setelah mencapai sebuah kesepakatan kita bersama-sama antara TIM KKN UMK YANG BERTEMPAT DI DESA DUREN SAWIT memulai langkah untuk bekerja sama demi menunjang berdirinya sebuah POS PAUD. Yang pertama kali dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu yang ada dilingkungan desa duren sawit konsentrasi dukuh ciroto beserta ibu – ibu RT. Acara sosialisasipun terselenggara dengan cukup lancar dan dihadiri oleh 11 peserta beserta anak-anaknya. Acara terselenggara pada tanggal 11 januari 2012 pukul 15.00-16.30 wib. Diisi dengan sosialisas PAUD, mengenai manfaat, pengertian, dll. Dalam sesi sosialisasi pun dibuka sesi tanya jawab seputar PAUD dan tentang pengasuhan anak yang tepat. Kebetulan nara sumber yakni sdr selamet riyadi adalah mahasiswa semester akhir FAKULTAS PSIKOLOGI UMK, yang konsentrasinya di bidang anak-anak. Terjadi tukar pikiran dan wacana tentag seputar anak. Berlangsung sangat seru dan aktif. Acara pun diakhiri dengan pengumuman tentang pendaftaran PAUD YANG bertempat di ibu yayuk, syarat-syarat pendaftaran dll. Acara ditutup dengan bacaan Hamdalah.
Setelah acara selesai perwakilan (koor. Kkn sdr selamet riyadi) berkoordinasi dengan ibu sulas ( calon kepala Paud) dan mbak iin ( perwakilan dari ibu yayuk/ seorang guru TK/ mahasiswa S1 JURUSAN PAUD SEMESTER 5). Mencoba Bertiga saling bertukar in formasi dan ilmu tentang PAUD, koordinasipun dilakukan dengan cukup santai dan akrab. Sampai akhirnya menentukan nama paud yang akan berdiri. Tetapi nama PAUD belum juga disepakati. Rapat pun ditutup Untuk dilanjutkan besok kamis pembukaan kelas perdana pos PAUD.
Kamis, 12 Januari 2012
Pukul 07.00 wib pos paud pun dibuka dirumahnya ibu yayuk acara pun dibuka dengan sambutan oleh ibu yayuk selaku kepala tk dan tuan rumah. Acara dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai paud secara singkat oleh sdr. Selamet riyadi. Setelah itu dilaksanakna pendataan peserta PAUD OLEH SEGENAP anggota tim kkn (pram dan anita). Setelah melaksanaan pendataan, acara dilanjutkan mengajak bermain dan bernyayi anak-anak sekitar 25 peserta. Anak-anak yang usia nya rata-rata 2-3 tahun di ajak bermain dan bernyanyi oleh ibu sulas dan tim KKN UMK. Setelah diajak selesai bermain anak-anak diajak bernyayi dan menutup kelas perdana pos paud dengan berdoa bersama untuk kesuksesan PAUD selanjutnya. Setelah kelas selesai kami ( ibu sulas, ibu yayuk, sdr selamet riyadi dkk) melakukan koordinasi untuk menentukan kedepannya PAUD yang akan datang. Pertama masalah nama akhirnya nama yang diusulkan oleh KOOR kkn sdr. Selamet riyadi yakni dengan nama POS PAUD “HARAPAN BUNDA” disepakati. Tim kkn pun memberikan bantuan sederhana berupa alat tulis, buku gambar, buku tulis untuk diberikan kepada pos paud. Diserahkan oleh koor. Kkn kepada ibu yayuk secara simbolis. Tim kkn pun juga membantu dalam membuat papan nama pos paud.
Jumat, Tanggal 13 Januari 2012
Pukul 07.00 wib kawan –kawan kKn ( yadi, anita, ika dan indrawati) menuju ke pos paud yang memasuki hari kedua pelaksanaan kelas untuk anak-anak sekitar duren sawit. Pada pertemuan kedua ini kelas dibuka dengan bernyayi bersama bersama. Diawali oleh bu yayuk selaku kepala sementara Pos Paud. Tidak anya bernyayi tetapi sambil belajar berdoa (makan dan tidur) . ada semacam kompetisi yang dilakukan dalam kelas kali ini :
a. Keberanian
b. Hadiah/prestasi
c. Bekerja sama dengan teman sebya
d. Interaksi social dengan teman sebaya
e. Menghafal doa-doa
f. Penutup

Ditulis Oleh
Selamet Riyadi
Koordinator Kuliah kerja Nyata Universitas Muria Kudus 27 Desember 2011- 25 Januari 2012 Desa Duren Sawit , kecamatan Kayen Kabupaten Pati

BEKAL ALTERNATIVE MENGHADAPI WAWANCARA KERJA

BEKAL ALTERNATIVE MENGHADAPI WAWANCARA KERJA
Sabtu tanggal 03 desember 2011 badan eksekutif mahasiswa Universitas Muria kudus mengadakan workshop yang bertemakan “ Job Interview”. Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam bertempat diruang seminar lantai IV gedung rektorat kampus UMK merupakan salah satu program kerja BEM periode 2011-2012. Menurut ketua panitia yang sekaligus Koordinator Humas BEM UMK, Selamet Riyadi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu bentuk kepedulian BEM UMK sebagai salah satu alternative pembekalan mahasiswa UMK ketika mereka melamar pekerjaan dan menghadapi wawancara kerja, dengan pembekalan ini diharapkan peserta workshop memiliki wawasan dan keterampilan yang berbeda dalam hal mengahadapi wawancara kerja.
Hadir sebagai pembicara Workshop kali ini adalah Ibu Titi Mahargyaningrum, S.Psi, Psi, CH, CHT, seorang Psikolog dari sebuah Rumah sakit Swasta Di kota Pati yang telah memiliki pengalaman malang melintang di dunia Industri dan Psikologi Klinis. Pembicara mampu menghadirkan suasana yang akrab kekeluargaan dalam workshop kali ini, terlihat dari antusias nya peserta dalam menyimak dan memberikan feed back terhadap apa yang disampaikan pembicara sehingga terjalin komunikasi dua arah antara pembicara dan peserta workshop.
Workshop yang dihadiri sekitar 80 an peserta yang terdiri dari mahasiswa Universitas Muria Kudus dari berbagai Fakultas berlangsung cukup menarik dan seru, seperti yang diungkapkan oleh salah satu peserta workshop yang bernama Mustaqim, mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Sistem Informatika mengatakan bahwa “kegiatan workshop kali ini mampu memberikan tambahan wawasan dan bekal yang berarti ketika nanti memasuki dunia kerja, tambahnya pembicara nya mampu menghadirkan tips yang mudah dipahami dan dipraktekan langsung.”
Acara workshop ditutup dengan penyampaian saran, kritik dan kesan terhadap acara ini, pada umumnya peserta merasa puas dengan diadakanya kegiatan ini, seperti yang diungkapkan Fela, mahasiswa Fakultas Psikologi UMK mengatakan bahwa hadirnya workshop kali ini setidaknya mampu memberikan motivasi tersendiri dan menjadikan saya lebih PD ketika nanti menghadapi wawancara apapun, termasuk wawancara kerja, tuturnya sambil tersenyum. Saran dan kritik pun disampaikan oleh peserta workshop, salah satunya Zaenal mahasiswa PGSD mengatkan pada umumnya kegiatan ini berjalan baik tetapi durasi waktunya tampaknya perlu diperpanjang.

Jumat, 29 Juli 2011

KEMAH KONSERVASI SEBAGAI SARANA ADVOKASI "MENGENAL KEANEKARAGAMAN HAYATI MURIA "

I. LATAR BELAKANG MASALAH

Kawasan Pegunungan Muria dengan Pucak 29 (baca: songolikur) di ketinggian 1602 M dpl secara administratif terletak di Jawa Tengah, tepatnya di tiga kabupaten yaitu: Kudus, Jepara, dan Pati. Luas hutan keseluruhan Gunung Muria mencapai 69.812,08 ha, terdiri dari wilayah Kabupaten Jepara 20.096, 51 ha, kemudian 47.338 ha masuk wilayah Kabupaten Pati dan 2.377,57 ha berada dalam wilayah Kabupaten Kudus.
Adapun kekayaan Gunung Muria yang dicatat oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati, antara lain berupa sekitar 80 jenis pohon, palem-paleman, dan rumput-rumputan. Jenis pohon hasil dari penanaman, seperti mahoni (Swietenia mahagony) yang ditanam tahun 1942, tusam (Pinus merkusii) yang ditanam tahun 1944, sengon (Albizzia falcate) yang ditanam sporadis, eucalyptus deglupa dan kopi yang mulai ditanam tahun 1942. Dari sisi fauna, dijumpai paling tidak lima jenis ular senduk (Kobra Jawa), sanca hijau, welang, weling, kera, landak, tupai, trenggiling, babi hutan, musang, ayam hutan, kijang, macan tutul, burung trucuk, kutilang, kacer kembang, lutung, cucak hijau, cucak kembang, ledekan, elang, rangkong, plontang, tekukur, gelatik, kuntul, prenjak, perkutut, ciblek, burung madu, truntung, pelatuk bawang, branjangan, burung hantu, dan brubut. (Kompas, 2003).
Berbagai kekayaan jenis satwa dan tumbuhan merupakan ‘aset’ bagi kawasan pengunungan Muria, khususnya bagi masyarakat lokal yang ada di kawasan tersebut dan ini merupakan “amunisi” masyarakat lokal untuk dapat berperan aktif dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati (Widjanarko, 2004).
Mengacu pada pendapat Kurt Lewin (dalam Brigham, 1991), perilaku merupakan fungsi dari peran seseorang dalam berhubungan dengan lingkungan. Hal ini dikenal dengan formula B = f (P,E) bahwa perilaku (Behaviour) harus dipahami sebagai fungsi dari interaksi antara orang (Person) dengan lingkungan (Environmnet) baik yang sifatnya fisik maupun sosial. Karakteristik seseorang mencakup peran yang dimiliki, sehingga dapat dikatakan peran akan mempengaruhi perilaku seseorang.
Seorang individu yang mempunyai peran positif terhadap kelestarian alam, akan cenderung berperilaku yang mendukung kelestarian alam. Mengingat penyebab kerusakan alam adalah perilaku manusia, maka solusi yang tepat bagi masalah tersebut tentunya harus berawal dari perubahan perilaku (Dwyer dkk dalam Sadava & McCreary, 1997). Untuk sampai pada perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan, terlebih dulu kita harus memperbaiki sikap, dalam hal ini dimulai dengan mengubah cara pandang kita terhadap alam, agar kita dapat memiliki peran menjaga kelestarian lingkungan.
Banyak aktivitas kegiatan lingkungan dilakukan oleh instansi pemerintah, organisasi non pemerintah dan mahasiswa pecinta alam (MAPALA) yang dimulai dari serasehan, diskusi, seminar, lokakarya sampai pada pendidikan dan pelatihan (diklat), yang kesemuanya dilakukan untuk menggugah kesadaran dan mengajak manusia dewasa agar dapat mengembangkan rasa peduli dan memiliki sikap kritis terhadap permasalahan lingkungan ataupun pada pengelolaan sumber daya alam, akan tetapi proses pembelajaran pada manusia dewasa seringkali mengalami hambatan untuk implementasinya manakala berhadapan dengan rutinitas kerja dan birokrasi pekerjaan ditambah lagi dengan kebijakan-kebijakan di sektor lingkungan hidup yang ‘lemah’ implementasinya.
Muria Research Center (MRC) Indonesia dengan komitmen untuk mengkaji lingkungan hidup memerlukan sumber daya manusia yang memiliki empati, kemampuan analisa yang terstruktur untuk melakukan tindakan ilmiah seperti: menganalisa, memprediksi dan memberikan pendidikan kritis pada masyarakat akibat kejadian perubahan alam atau tindakan dari perilaku manusia (eksploitasi). Hal ini sebagai bagian dari rasa kemanusian untuk melakukan pengabdian pada masyarakat.





II. KERANGKA KERJA ANALISIS MASALAH

Masalah Akibat Penyebab Solusi
Kurangnya kesadaran masyarakat baik di sekitar pegunungan muria atau lereng pegunungan muria dalam mengenal, menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Hal ini sangat minim sekali dilaksanakan di kalangan generasi muda di sekitar kabupaten Kudus dalam berbagai bentuk kegiatan lingkungan. 1. Minimnya pengetahuan masyarakat generasi Muda tentang keanekaragaman hayati di pegunungan muria.
2. Berkurangnya keanekaragamn hayati karena perburuan liar, penebangan liar dll.
3. Kerusakan hutan yang semakin besar.
4. Perilaku masyarakat (generasi muda ) yang cenderung tidak peduli. 1. Minimnya sarana atau kegiatan yang mendukung untuk lingkungan khususnya mengenal dan menjaga keanekaragaman hayati pegunungan Muria.
2. Kegiatan disekolah yang jarang sekali melibatkan siswa dalam kegiatan lingkungan dipegunungan Muria.
3. Peran pemerintah dalam memberikan sarana dan fasilitas bagi pendidikan lingkungan bagi generasi muda yang masih rendah. Diadakanya kemah Konservasi dengan tema “‘Mengenal Keanekaragaman Hayati Muria’








III. RENCANA KERJA ADVOKASI

TUJUAN DAN SASARAN TARGET ADVOKASI ORGANISASI TAKTIK KEGIATAN JANGKA WAKTU
1. Mengenalkan instrumen lingkungan pada siswa-siswi SMA di Kabupaten kudus
2. Membekali pengetahuan teori dan praktek konservasi pada siwa-siswi SMA di Kabupaten Kudus
Siswa-siswi SMA sederajat diseluruh kabupaten Kudus. 1. MRC Indonesia (sebagai pelaksana, pemateri dan kepanitian)
2. Paguyuban masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Colo, kec Dawe Kudus.(pemateri )
3. Dinas Lingkungan HIdup Kudus(pemateri).
4. Sekolah SMA dan SMK sederajat di Seluruh Kab.kudus(peserta: delegasi pengiriman siswa).
5. Dinas pendidikan dan pemuda olah raga Kab. Kudus( izin rekomendasi). 1. Teori tentang pembekalan kegiatan konservasi.
2. Praktek kegiatan konservasi keanekaragaman hayati dipegunungan muria(mengukur debit air,birdwatching,penggunaan GPS dll.) Sabtu-Minggu, tanggal 07-08 Mei 2011



IV. MEDIA ADVOKASI
Dalam kegiatan Kemah konservasi kali ini kami menggunakan beragam media advokasi, yaitu :
a. Sticker.
b. Penyampaian materi untuk memperkaya pengetahuan peserta.
c. Materi dari para pamateri.
d. Diskusi kelompok terarah tentang lingkungan.
e. praktek

V. ADVOKASI

MRC. Indonesia merupakan Lembaga non Profit yang bergerak dibidang lingkungan yang konsentrasi nya ialah kawasan pegunungan atau lereng gunung Muria yang terdapat tiga kabupaten yakni Kudus, Pati dan Jepara. Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh MRC Indonesia selama ini khususnya yang berkaitan dengan lingkungan diantaranya penelitian tentang kajian kebijakan tentang Resiko bencana di 3 Kabupaten pegunungan Muria, studi lapangan tentang keanekaragaman hayati pada tahun 2004, pendidikan lingkungan terhadap siswa SD dikabupaten Kudus dan masih banyak kegiatan yang lain yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan kemah konservasi yang diprakarsai oleh MRC Indonesia ini merupakan salah satu kegiatan yang salah satunya merupakan komitmen dari MRC Indonesia untuk peduli dan konsisten dengan kelestarian lingkungan dikawasan Muria. Kemah konservasi yang dilaksanakan dua hari pada Sabtu sampai Minggu, tanggal 07-08 Mei 2011 diikuti oleh sekitar 20 Orang Siswa SMA dan Mahasiswa mengambil tema “mengenal keanekaragaman hayati Muria”. Kelangsungan acara kemah konservasi sendiri bertempat di bukit Mbangselo, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam pelaksanaan nya kemah konservasi menekankan pada dua aspek penting untuk pembekalan kepada peserta yakni pembekalan teoritis dan praktek yang dijadikan sebagai sarana untuk lebih mengefektifkan dan memaksimalkan kemampuan peserta setelah melakukan kemah ini. Selain hal tersebut sarana yang digunakan untuk lebih mengaktifkan peran peserta dan meningkatkan daya piker dan analisis peserta juga dilaksanakan diskusi kelompok terarah.
Pada hari pertama, Sabtu 07 Mei 2011 peserta dibekali materi Analisa Sosial (Ansos) yang di sampaikan oleh Mohammad Khasan,S.Psi salah peneliti muda Muria Research Center (MRC) Indonesia yang memiliki pengalaman asisten riset kebencanaan di 12 desa Kawasan Muria dan skripsi dengan tema bencana di Desa Setro kalangan, Kudus. Analisa sosial ini sebuah metode penggalian data yang memiliki tujuan untuk membuat kritis pelaku analisa sosial dan membuat pengorganisasian di basis.Dijelaskan mulai dari teori analisa sosial sampai bagaimana pelaksanaan dilakukan. Dalam hal ini para peserta di bekali bagaimana menjadi seorang yang kritis secara ilmiah atau dengan metodologi yang benar khususnya terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan misalnya dengan kebijakan pemerintah, perilaku masyarakat dll. Diharapkan dengan pengetahuan ini para peserta mengerti dan mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di sekitarnya.
Setelah materi analisa sosial, dilanjutkan materi dari Perwakilan kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kudus yaitu Ibu Siti Rokhimah, ST, M.Si, Kepala Seksi Pelestarian dan Pemulihan Sumber Daya Alam yang menjabarkan tema peran pemerintah dalam pelestarian lingkungan.
Penjabarannya sebagai berikut: Upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan Berdasarkan pasal 2 UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain menggunakan asas kelestarian dan keberlanjutan, asas keserasian dan keseimbangan, dan asas keanekaragaman hayati.
Asas kelestarian dan keberlanjutan adalah bahwa setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup. Maksud dengan “asas keserasian dan keseimbangan” adalah bahwa pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan serta pelestarian ekosistem.
Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati diantaranya dengan: bantuan 1.000 batang bibit “Macadamia,sp.” dari BLH Prov. Jateng kepada Kelompok tani Culo Saloko (Desa Rahtawu) dan Kelompok Tani Renteng (Desa Ternadi). Identifikasi Potensi Plasma Nutfah di Kec. Jekulo dan Dawe, Kec. Gebog dan Bae.
Terakhir, Ibu Siti menandaskan bahwa pengelolaan lingkungan dalam upaya pemulihan lingkungan Kawasan Gunung Muria menuntut koordinasi aktif dari berbagai instansi perencana pada berbagai level. Dalam pengelolaan kawasan hutan negara, khususnya di kawasan hutan negara wilayah Gunung Muria, pemerintah tidak dapat berbuat banyak tanpa adanya partisipasi masyarakat, pengusaha, dan stakeholder terkait. Diharapkan dengan program tersebut bisa mengembalikan dan meningkatkan kualitas hutan di Kabupaten Kudus sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat, dan lebih dari itu juga melindungi masyarakat di Kabupaten Kudus.
Setelah materi Dari perwakilan Kantor Perwakilan Hidup Kudus dilanjutkan dengan materi mengenai instrumen lingkungan yaitu pengamatan burung yang diberikan Direktur MRC Indonesia, M. Widjanarko yang menjelaskan dengan detail mulai dari data keberagaman jenis burung di Muria tahun 2004 yang pernah dilakukan dengan menjelajahi Muria. ”Jenis burung yang ada di kawasan Muria sampai pada bagaimana pengamatan burung menjadi salah satu instrumen penting dalam pelestarian lingkungan,” jelas Widjanarko saat menyampaikan materinya.
Semakin banyak jenis burung di suatu kawasan itu masih bagus kondisi lingkungannya, burung merupakan salah satu binatang yang banyak membantu manusia dalam penyerbukan tanaman, membasmi hama di tanaman secara alami juga menyebarkan bibit tanaman.
Selain hal tersebut juga dijelaskan tujuan untuk melakukan pengamatan burung, karena tertarik karena warnanya tertarik karena suaranya, tertarik karena tingkah lakunya dengan tidak memenjarakan burung tapi menikmati di alam bebas sehingga menjadikan pengamatan burung merupakan aktivitas hobi, olahraga jalan kaki dan sebagai salah satu Intrumen lingkungan.
Dalam penjalanan penjelajahan burung dari Gunung Mbangselo (tempat kemah) sampai ke Gunung Pasar (Mbecici) pada hari itu sekitar jam 14:30 WIB. Saat melakukan pengamatan burung oleh tim kemah konservasi menemukan beberapa 12 jenis burung antara lain Burung Alap – alap, Burung bentet kelabu, Burung bondol jawa, Burung madu sepah raja, Burung cabe jawa, Burung cabe polos, Burung cinenen gunung, Burung cucak kutilang, Elang brontok, Burung walet sapi, Burung cekakak sungai dan Burung Prenjak.
Di puncak Gunung Pasar terdapat sebuah di Tower Kodam dalam catatan yang dilakukan oleh tim di GPS jam 16:20, 7 Mei ketinggian 1046 dpl daerah tersebut berada koordinat S 06039.603’ dan E110053.822’. Disana selain melakukan pengamatan burung kita juga bisa melihat dengan jelas salah satu pegunungan Muria, Argo Jembangan, sebuah bukit yang biasanya di sebut oleh masyarakat setempat sebagai gunung punuk sapi, bentuknya seperti punukan sapi.

Pada hari kedua, peserta kemah konservasi melakukan perjalanan lingkungan dengan agenda melakukan penghitungan debit air di sungai rejenu, sekitar air tiga rasa, dan berlatih menggunakan alat GPS (Global Position System) untuk menentukan titik lokasi. Peserta yang dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing beranggotakan lima peserta secara bergantian melakukan pengitungan debit air dan menggunakan GPS. Saat melakukan penghitungan debit air peserta yang sudah berkelompok dibawahi perkorodinator masing-masing untuk bertugas sebagai pencatat, pengukur dan sebagai penghitung waktu. Debit air yang ditemukan tim adalah 0,2025 M3/detik.
Pelaksanaan kemah konservasi ditutup dengan acara ramah tamah antar semua paserta dan panitia penyelenggara dengan mengunjungi kawasan wisata air terjun Montel, setelah dirasa cukup dan puas menikmati indahnya panorama air terjun dan merasakan dinginya air Montel kita menuju lokasi kemah untuk upacara penutupan, upacara penutupan di akhiri dengan ikrar janji untuk setia terhadap komitmen masing-masing diri peduli terhadap lingkungan.














VI. MENILAI DAMPAK ADVOKASI

DIMENSI TUJUAN INDIKATOR HASIL SARANA VERIFIKASI
pada pelaksanaan kemah konservasi peserta cukup antusias dengan berbagai macvam rangakain kegiatan yang dilakukan misalnya :penyampaian materi, dalam sesi ini peserta aktif bertanya dan berdiskusi dengan para nara sumber atau dengan peserta yang lainnya. Dalam hal pengukuran debit air juga peserta mengikuti dengan antusias terlihat mereka sangat menikmatinya. Para pserta juga menjelakan kepada kami bahwa pendidikan seperti ini penting untuk peduli terhadap lingkungan, karena selama ini hanya lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat akademis /sekolah. 1. Mengenalkan instrumen lingkungan pada siswa-siswi SMA di Kabupaten kudus
2. Membekali pengetahuan teori dan praktek konservasi pada siwa-siswi SMA di Kabupaten Kudus
1.peserta aktif dalam mengikuti sesi penyampaian materi.
2. peserta aktif dalam mengikuti sesi praktek.
3. tercipta suasana kekeluargaan antara sesama peserta dan panitia atau semuanya.
4. peserta mengatakan bahwa kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi lain waktu dengan jumlah peserta yang lebih banyak. HAL-hal yang dihasilkan dalam kemah konservasi adalah :
1. Tambahan pengetahuan(knowledge) para peserta kemah konservasi yakni mengetahui analisis social dan pelaksanannya, mengukur debit air, mengamati burung(birdwatching),alat GPS dan teropong, jenis-jenis satwa dan tumbuhan yang ada di Muria.
2. Peserta kemah konservasi memperoleh bekal keterampilan dalam menggunakan alat-alat seperti GPS, teropong, alat pengukur debit air dan peserta juga mampu mempraktekkan diri dalam pengukuran debit air dan pengenalan keanekaragaman tumbuhan dan hewan(burung)yang ada di Muria.
3. Memiliki kumpulam generasi muda yang mengenal keankeragaman hayati dan memiliki bekal pengathuan dan keterampialn pada hal – hal yang berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini juga bisa digunakan untuk sarana pemicu untuk generasi muda yang lain agar mendapatkan ilmu tersebut(sebgaai tunas). Hal-hal yang digunakan untuk sarana verifikasi :
1. Menggunakan mdia angket untuk evaluasi kegiatan terhadap peserta kemah.
2. Mengadakan fgd untuk evaluasi dengan peserta dan panitia.
3. Mengadakan evaluasi internal dengan seluruh panitia tentang pelaksanaan kemah konservasi baik kelebihan atau kekurangannya.


VII. SIMPULAN

Kegiatan kemah konservasi yang telah dilakukan merupakan bagian dari advokasi dan kepedulian MRC. Indonesia terhadap generasi muda yang ada di Kabupaten Kudus agar peduli terhadap lingkungan dipegunungan Muria khususnya dan sebagai bagian dari komitmen Mrc. Indonesia untuk membengkitkan kepedulian generasi muda (siswa-siswi SMA sederajat) untuk mengenal keanekaragaman hayati di Muria.
Kegiatan kemah konservasi yang dilakukan merupakan bagian dari kerjasama anggota Mrc. Indonesia untuk menjalankan program kerja yang dibuat. Dalam pelaksanaanya kemah konservasi mengalami berbagai macam kendala dan rintangan, tetapi alhamdulillah semua dapat teratasi dengan baik.
Pelaksanaan kemah konservasi tentunya merupakan salah satu kegiatan yang sangat bagus dilakukan untuk masa-masa sekarang ini, penyelenggaraan yang lebih baik haruslah dilaksanakan untuk dimasa-mas mendatang karena memiliki manfaat yang bagus sekali.

RANCANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN MARKASS FUTSAL

LAPORAN
RANCANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN MARKASS FUTSAL

Disusun Untuk Memenuhi TUGAS AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah: Psikologi Personalia
Dosen Pengampu: Iranita Hervi M, Msi

Disusun oleh:
Nur afiyah 2009-60-033
Atina hasanah 2008-60-001
Rina setiyo wati 2008-60-003
Siti rochmah maulida 2008-60-004
Selamet riyadi 2008-60-013
Julfia luthfiana 2008-60-017
Sri suryani 2008-60-020
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
A. PERMASALAHAN

Dalam dunia perusahaan perseorangan ada beberapa aspek penting yang akan menjamin keberlangsungan suatu perusahaan perseorangan tersebut berjalan dengan baik. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah tentang upah dan kenaikan upah terhadap karyawan yang ada diperusahaan tersebut. Seringkali dalam perusahaan terjadi berbagai macam hambatan untuk berkembang menjadi lebih baik karena masalah gaji/upah terkadang ada upah yang tidak sesuai standart atau terlalu kecil, ada mekanisme dalam kenaikan upah yang bersifat subjektif dan adanya kedekatan karyawan dengan bosnya. Hal-hal tersebut sering menimbulkan permasalahan-permasalahan yang sering kali menghambat kemajuan perusahaan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut kami berusaha menghadirkan suatu laporan tentang bagaimana membuat penilaian prestasi kerja dengan berbagai langkahnya. Kami mengambil tempat Markass Futsal sebagai perusahaan perseorangan yang kami pilih untuk menyelesaikan laporan ini. Dalam laporan ini kami mengambil perusahaan perseorangan Markass futsal dikarenakan adanya permasalahan sebagai berikut:
1. Belum adanya format penilaian prestasi kerja yang baku yang dimiliki oleh Markass Futsal, perusahaan hanya menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh karyawannya.
2. Adanya permasalahan tentang kenaikan gaji karyawan, pada saat ada karyawan yang gajinya naik, karyawan yang lain protes, kenaikan itu dinilai dari mana padahal pekerjaan kita sama sedangkan perusahaan tidak bisa menjelaskan dengan alasan yang tepat.
Dengan adanya permasalahan tersebut diatas kami berusaha ikut membantu dan mengkaji lebih dalam lagi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan mengidentifikasi tugas-tugas dari para karyawan markass futsal dan mencoba menganalisis menggunakan analisis jabatan, dan akhirnya menjadi format penilaian prestasi kerja yang bersifat objektif.



B. TUJUAN
Tujuan pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini adalah:
1. Memberikan penilaian prestasi kerja yang objektif kepada karyawan dan juga perusahaan.
2. Memberikan keterangan pada karyawan agar tidak ada kesalah pahaman dalam memberikan kenaikan gaji dan bisa menjelaskan secara rinci dan runtut.

C. PELAKSANAAN
1. Pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data sebagai awal dalam pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja kami menggunakan beberapa alat sebagai metode untuk mengumpulkan data, yakni :
a. Wawancara
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini kami menggunakan metode wawancara secara terbuka yakni menanyakan tentang jobdisc karyawan dan bagaimana kriteria sukses karyawan tersebut dari sudut pandang pemilik perusahaan terhadap owner ( pemilik ) selaku pemilik perusahaan perseorangan Markass Futsal pada Rabu tanggal 25 Mei 2011 pukul 19.00 Wib-selesai.
b. Observasi
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini kami melakukan observasi terhadap kinerja karyawan (tugas-tugas karyawan selama bekerja) markass futsal selama 3 kali observasi mengenai cara kerja petugas lapangan dan kasir. Pelaksanaan observasi kami lakukan pada setiap Hari Rabu tanggal 11, 18, 25 Mei 2011 pukul 21.00 wib-selesai.
c. Angket
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prsetasi kerja ini kami menggunakan angket sebagai alat untuk menngungkap informasi tentang jobdisc/tugas karyawan markass futsal yakni petugas lapangan dan kasir. Pengisian angket dilakukan pada tanggal 25 Mei 2011 pukul 20.30 Wib.



2. Analisis data dan hasil rancangan penilaian prestasi kerja
a. Setelah mengumpulkan data, selanjutnya kami menganalisis data – data yang terkumpul untuk membuat analisis jabatan yang berisi jobdisc dan kriteria suksesnya spesifikasi petugas lapangan dan kasir Markass futsal ( Dalam lampiran).
b. Setelah analisis jabatan untuk spesifikasi perugas lapangan dan kasir selesai, kemudian menyusun aspek-aspek untuk menyusun daftar cheklist penilaian prestasi kerja yang berisi daftar kriteria hard skill dan soft skill.
c. Daftar – daftar kriteria tersebut tentunya dihasilkan dari jobdisc dan konsultasi dengan dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Personalia.
d. Terbentuknya daftar rancangan penilaian prestasi kerja untuk petugas lapangan dan kasir Markass futsal. (lampiran).

D. KESIMPULAN
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan seharusnya memiliki acuan tepat dan objektif dalam memberikan gaji kepada karyawanan agar tidak terjadi kerancuan dan kebingungan dalam menjelaskan soal kenaikan gaji karyawan.
Dengan adanya rancangan penilaian prestasi kerja ini dapat memberikan kontribusi untuk menjawab permasalahan yang ada dalam Markass Futsal.

E. SARAN
Hal yang dapat kami sarankan bagi perusahaan perseorangan adalah :
1. Agar membuat rancangan penilaian prestasi kerja yang objektif dan transparan.
2. Mensosialisasikan terhadap karyawan tentang cara penilaian kerja karyawan.
3. Agar sering memperbaharui penilaian prestasi kerja yang ada, karena pasti ada perubahan dalam job discriptions dan job specification dalam perusahaan.
4. Agar dapat selalu menjawab setiap pertanyaan yang ada kaitannya dengan kinerja karyawan.


LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Hasil wawancara dan angket
Hasil wawancara dengan owner ( pemilik Markass Futsall ) adalah sebagai berikut :
Pemilik futsal mengatakan ada beberapa tugas karyawan/jobdisc Markass futsal (petugas lapangan dan kasir) yakni :
a. Kasir
Tugas administrasi, mencatat penjualan sewa lapangan, menyetok barang makanan dan minuman, menerima order pelanggan, membuat nota penjualan dan sebagai tugas tambahan menjaga kebersihan sekitar kasir (khususnya).
b. Petugas lapangan
Menjaga kebersihan lapangan , menjaga peralatan yang ada (seperti bola, rompi, jaring, net badminton, galon air dan dispenser), memberi aba-aba dimulai dan selesainya sewa lapangan, menjual minuman, menyiapkan peralatan yang diperlukan dan menghidupkan dan mematikan lampu.
HASIL angket dengan petugas lapangan dan kasir:
1. Kasir
Nama : Anita ( Perempuan)
Jabatan : kasir
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Hasil angket
Tugas kerja yang dilakukan kasir selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Mengitung stok barang yang ada
b. Mengerjakan pembukuan/administrasi
c. Order setiap barang yang habis atau hampir habis (minuman, makanan dll)
d. Membuat hasil akhir dari laporan setiap penjualan
e. Nyapu, ngepel dll.




2. Kasir
Nama : Saefudin eko P (laki-laki)
Jabatan : kasir
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Hasil angket
Tugas kerja yang dilakukan kasir selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Menyapu dan mengepel sekitar kasir
b. Membantu karyawan lapangan
c. Membuat nota penjualan
d. Menghitung stok akhir dan awal.
e. Membuat laporan akhir.
3. Petugas lapangan
Nama : Aji purnama
Jabatan : Petugas lapangan
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Tugas kerja yang dilakukan petugas lapangan selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Merawat lapangan
b. Menyiapkan rompi bagi yang main futsal
c. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk futsal, badminton, pimpong.
d. Memberitahu kepada para pengunjung jika masa sewa sudah habis.
2. Analisis jabatan
3. Daftar cheklist rancangan penilaian prestasi kerja karyawan (petugas lapangan dan kasir).

Senin, 27 Juni 2011

SEGERA HADIRKAN MOU TKI DENGAN ARAB SAUDI

SEGERA HADIRKAN MOU TKI DENGAN ARAB SAUDI

Lambatnya Kinerja penanganan TKI oleh pemerintah dan pihak-pihak yang terkait masalah TKI dinegeri ini membuat masyarakat prihatin. Bagaimana tidak anak bangsa yang sedianya bekerja mencari penghasilan di negeri orang harus bernasib “Malang” berakhir di pemancungan pemerintah Arab Saudi alias “tewas” yakni Ruyati. TKI yang dikenal dengan pahlawan devisa untuk negara Indonesia tercinta ini banyak yang harus sekuat tenaga mengorbankan dirinya menghadapi siksaan psikis dan fisik dari majikan –majikan yang tak berperikemanusiaan. Berbagai macam siksaan, pemerkosaan, tidak dibayarkan gajinya, penipuan dan tindakan kekerasan lain yang menyebabkan TKI menjadi bulan-bulanan majikan di negeri orang.
Salah siapa dan siapa yang harus bertanggung jawab? Adalah pertanyaan yang tidak perlu diajukan menurut hemat saya, karena jawaban yang akan diperoleh adalah janji dan retorika belaka dari pemerintah dan pihak-pihak yang “merasa” bertanggung jawab. Belum ada langkah kongkret dari pemerintah untuk menuntaskan masalah TKI di negeri Arab tersebut, belum adanya MOU mengenai masalah TKI antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Arab saudi menandakan lemahnya kekuatan indonesia untuk berdiri sejajar dengan negara Lain yaitu Arab Saudi. Akibatnya yang ada sekarang ini Indonesia dianggap sebagai pengirim tenaga “Budak” yang dengan mudah di dekte oleh pemerintah Arab Saudi. Posisi dilematis dihadapi oleh pemerintah indonesia menanggapi hal ini, tak mungkin langsung menghentikan pengiriman TKI ke Arab saudi atau memulangkan seluruh TKI yang ada di Arab saudi untuk kembali di Indonesia. Sekitar jutaan orang yang bekerja diluar negeri khususnya Arab Saudi menggantungkan hidupnya dan keluarga dari hasil bekerja sebagai TKI. Selain hal itu secara instan pemerintah harus menyediakan lapangan dinegeri ini juga rasa-rasanya imposiblle, karena menangani penganguran yang ada saja masih ketetaran malah mau membuat lapangan kerja Bagi para TKI apabila jadi dipulangkan. Langkah kongkret terdekat yang bisa dan harus cepat dilakukan adalah membuat perjanjian atau peraturan mengenai TKI yang ada di Arab Saudi dengan MOU.
Langkah kongkret yang harus diambil pemerintah Indonesia haruslah jelas dan tegas yakni harus terbentuk MOU mengenai TKI yang bekerja di negara tersebut dan adanya perlindungan hukum yang seimbang bagi para TKI yang tersangkut kasus hukum dinegara Arab, seperti halnya di Malaysia yang alhamdulillah telah terbentuk MOU mengenai TKI. Dengan hadirnya MOU tersebut dapat memberikan jaminan hukum dan ketegasan posisi tawar Indonesia dengan negara para TKI bekerja, khususnya Arab Saudi. Kita pastinya tidak ingin harga diri bangsa yang terwakili oleh TKI yang bekerja dinegeri orang diinjak-injak karena jelas hal tersebut merendahkan bangsa Indonesia di mata Internasional.
SELAMET RIYADI
Mahasiswa Semester VI Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus
Pengurus Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (ILMPI) Jateng 2011-2012