Disharmonisasi ego dan super ego
Awan kelam menyelimuti Dunia pendidikan di Indonesia pada bulan Juni 2009, mencoreng citra kaum mahasiswa yang selama ini dipersepsikan banyak orang sebagai kaum intelektual. Sekelompok mahasiswa dari dua perguruan tinggi di Jakarta Pusat adu kekuatan dengan jalan tawuran, yang berakibat pada kerusakan dan korban luka dikedua belah pihak. Mahasiswa UKI dan YAI adalah yang terlibat dalam tawuran tersebut, berjumlah sekitar ratusan mahasiswa. Kedua perguruan tinggi yang berdekatan itu memang pernah sebelumnya terlibat aksi saling serang pada tahun 2002.
Tawuran tersebut apapun penyebabnya dan apapun alasannya tidak dapat dibenarkan, karena hal tersebut bertolak belakang dengan ciri yang melekat pada kaum intelektual yang semestinya dapat menyelesaikan persoalan dan perselisihan dengan jalan dialog ataupun cara yang lebih arif. Tentunya hal tersebut akan menggeser persepsi kebanyakan orang yang menganggap mahasiswa sebagai kaum terpelajar dan intelektual, menjadi kaum yang tidak mengenal etika dan norma serta bertingkah liar. Itukah gambaran dari kaum yang dikenal sebagai agen perubahan dan agen penerus bangsa? Tidak sama sekali, itu jauh dari harapan dan cita – cita bangsa Indonesia. Tingkah seperti itu hanya merupakan sikap dan perilaku primitif yang akan merusak bangsa, serta agen penghambat pembangunan nasional. Itulah fakta yang terjadi antara sekelompok mahasiswa UKI dan YAI.
Harus kita ketahui masih banyak perguruan tinggi di Indonesia baik negeri atupun swasta yang mahasiswanya tidak bertingkah laku bejat seperti itu, mereka mampu menunjukkan prestasi di dalam dan luar negeri yang mampu mengharumkan nama perguruan tinggi masing – masing dan Indonesia di Dunia internasional. Mereka juga mampu melakukan kegiatan yang berguna bagi masyarakat misal program KKN. Itulah seharusnya yang patut kita contoh untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan dengan jalan tawuran. Tentunya kita selalu bertanya mengapa sampai terjadi peristiwa yang memalukan ini?apakah yang salah dengan mahasiswa – mahasiswa ini sehingga mereka bertindak brutal dan ngawur?
Sebelum sampai pada penjelasan apa yang menjadi pendapat saya mengenai kasus ini, sebelumnya kita perlu mengetahui struktur kepribadian yang dikemukakan oleh Sigmund Freud seorang tokoh besar Psikoanalisa. Freud mengemukakan setiap individu memiliki 3 struktur kepribadian yakni; id, ego dan super ego. Id berarti sistem yang bekerja pada taraf ketidaksadaran dan bekerja atas dasar prinsip kepuasan. Ego berarti fungsi dari realitas dan beroperasi atas dasar proses berpikir sekunder yakni dengan menggunakan logika, kognisi dan persepsi. Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi tentang moral dan nilai – nilai sosial. Setiap individu dikatakan stabil jikalau antara id, ego dan super ego terjadi harmonisasi dalam setiap pengambilan sikap dan keputusan, disini berarti bahwa ego sebagai badan eksekutif dalam individu harus mampu menyeimbangkan antara id dan superego, jikalau id tidak bisa dikendalikan maka individu cenderung bertingkah seenaknya dan mengabaikan aturan sosial. Sebaliknya jika super ego terlalu kuat indivdu akan terasa tertekan dan terkurung ragu- ragu dalam mengambil sikap.
Dalam kasus tawuran UKI dan YAI saya berpendapat bahwa telah terjadi disharmonisasi antara Ego( mahasiswa ) dan super ego ( kampus dan aturan – aturan /norma ). Sehingga mahasiswa yang melakukan tawuran tersebut lebih terkuasai oleh sistem id yang bertindak agresif untuk menyerang lawan/ musuh. Mereka berbuat tanpa adanya sistem norma yang mereka pedulikan dan hiraukan, mereka seolah menjadi mahluk independen yang tidak perlu aturan. Disharmonisasi antara mahasiswa yang saya sebut ego dan aturan – aturan kampus yang saya sebut super ego disebabkan beberapa hal antara lain :
1. manajemen kedua kampus yang belum bisa secara menyeluruh menegakan aturan /norma kepada seluruh mahasiswanya.
2. kampus kurang mengadakan pembinaan secara mental dan spirituil kepada mahasiswa – mahasiswanya.
3. kurangnya penginternalisasian nilai –nilai kepada mahasiswa – mahasiswa.
4. komunikasi yang tidak valid antara pihak universitas dan mahasiswa, sehingga menyebabkan situasi diluar kontrol.
Selain dalam internal kampus sendiri, ada hal penting yang menjadi peristiwa tawuran tersebut berlangsung, yakni tidak adanya komunikasi yang valid antara kedua belah kampus yang bertetangga itu mungkin malahan tidak terjadi komunikasi untuk kepentingan bersama dalam menjaga keharmonisan hidup berdampingan.
Adapun ciri – ciri komunikasi yang valid antara lain (sarlito wirawan, 2005)
a) persepsi masing – masing anggota kelompok tentang posisinya sendiri dalm kelompok sesuai dengan persepsi anggota kelompok lain.
b) Tujuan kelompok yang disepakati bersama, sejalan dengan keinginan masing – masing anggota.
c) Antar anggota terbuka kemungkinan untuk berkomunikasi dalm berbagai tingkatan.
Itulah yang menurut saya lebih menjadi faktor mendasar terjadinya tawuran – tawuran oleh insan pelajar dan mahasiswa, apabila ada faktor–faktor lain misalnya perselisihan antar satu orang mahasiswa, berebut lahan, salah paham, dll itu hanyalah faktor pemicu saja terjadi pada aksi tawuran.Saya tekankan sekali lagi aksi – aksi tawuran tersebut lebih karena kegagalan dalm penginternalisasian nilai dan norma oleh perguruan tinggi.
Daftar pustaka
· Sarlito, Wirawan.2005.”teori – teori psikologi sosial”.Jakarta.Rajawali press.
· Koran nasional “Kompas” tanggal 6 juni 2009.
skip to main |
skip to sidebar
sebuah kehidupan tidak akan berkembang menuju ke yang lebih baik jikalau tanpa perubahan yang radikal dan sungguh - sunnguh, itulah yang menurut saya sebagai evolusi kehidupan
Free Blogger Templates
This is a Multi Color template one page layout provided by TemplatesBlock.com for free of charge. There are 2 background graphics provided in the "images" folder. You may choose the one you like. Enjoy!
DetailsRabu, 04 November 2009
Rabu, 21 Oktober 2009
arti dari sebuah persahabatan
Bacalah sebuah penggalan dari sebuah buku”choosing the right thing”karya David A.shapiro dibawah ini:
Kebajikan dari sebuah persahabatan
Menurut Aristoteles,ada tiga jenis persahabatan,sesuai dengan tiga jenis alasan kita menemukan sesuatu yang dapat kita cintai ,persahabatan ,seperti cinta kita pada sesuatu ,didasarkan pada salah satu dari tiga faktor ini;kegunaan,kesenangan,atau kebaikan.
Persahabatan yang didasarkan pada kegunaan tergantung pada kedua belah pihak untuk mendapatkan sesuatu dari kedua belah pihak.kita semua punya teman seperti itu ,tidak ada yang salah dalam persahabatan ini sepanjang kedua belah pihak menyadari apa yang sedang terjadi.persahabatan dengan tukang cukur saya merupakan jenis ini.saat bersama kami sama2 mendapatkan sesuatu darinya.Ia memberi tahu terbaru tentang gosip terbaru dari kompleks saya .saya menjadi pendengar yang tanggap dan penuh perhatian .saya mendapatkan potongan rambut yang bagus dan ia puas dengan pelangganya.dalam pengertian yang lebih dan paling luas,ia berguna bagi saya dan saya berguna baginya.Persahabatan saya dasarkan pada saling menguntungkan dan kami berdua sama-sama menyadarinya.Jika kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan dari masing-masing diluar hubungan itu,maka persahabatan kita akan putus.
Dan ini bukanlah sekedar hubungan antara konsumen/klien yang mewakili jenis persahabatan ini.Beberapa dari persahabatan saya dengan kolega juga didasarkan pada prinsip kegunaan ini.Kami saling melemparkan gagasan.Persaaan kami kepada satu sama lain –yang sangat nyata-bagaimanapun juga didsarkan pada keuntungan yang kami dapatkan .Kami tidak perdulitentang apa yang pihak lain dapatkan diluar persahabatan iti,justru kami disini untuk kepentingan sendiri.Sekali lagi,ini bukan mengatakan bahwa kami tidak sungguh bersahabat.Kami benar-benar berrsahabat,dan alasan kami berteman adalah kepentingan diri.Namun karena setiap orang menyadarinya,itu bukan lagi masalah.
Jenis kedua dari persahabatan yang di identifikasi oleh Aristoteles adalah persahabatan yang didsarkan pada kesenangan.Sekali lagi,hal ini pasti sangat akrab dengan kita.siapa yang tidak punya sedikitnya satu teman yang hanya kita temui dipesta atau peristiwa khusus dna yang kitaa sukai karena kita ia membuat kita tertawa?teman saya,Andrew,adalah teman jenis itu saya tidak pernah bermain kerumahnya.saya bahkan tidak yakin apa pekerjaannya.Namun setiap kami bersama,kami sangat gembira.ia benar2 membuat saya gila dan saya juga melakukan hal yang sama padanya.Disebuah pesta,kami berdiri didekat bar,salin bersulang,dan bertukar cerita.Saya selalu membuatnya tergelak,namun ini tidak berlangsung lebih jauh dari itu.Kami berdua hanya tertarik pada kesengan yang didapatkan dari hubungan ini.bukannya tidak peduli satu sam lain,ini hanya cerminan bahwa afeksi kami didasarkan pad perasaan senang yang kami dapatkan saat bersama.Say gembira,pada akhirnya,bahwa Andrew mengalami saat2 yang menyenagkan bersama saya ,namun itu merupakan hal yang no.2 bagi waktu ynag yang saya alami.Jika ia tidak menikmati kesenagan ini lagi ,saya tetap jadi temnnnya jika saya berhenti meyukai dirinya,saya tidak akan nongkrong bersamanya lagi.
Tipe ketiga dari persahabatan-dan bagi Aristoteles,tipe tertinggi –adalah dimana kedua belah pihak menginginkan dengan baik satu sama lain untuk kebaikan masing-masing pula.Persahabatn ini didsarkan pada kebaikan dimana kebaikan itu merupakan hal yang baik bagi teman.Mencintai orang lain adlah inti dari pengalaman ini,lebih daripada dicintai.persahabtan semacam itu jarang adanya namun persahabatan ini paling permanen mengatasi jarak waktu,dan keadaan.Sebagian besar dari kita terhitung beruntung memiliki satu/dua teman semacam itu dalam hidup kita.Jika kita beruntung ,pasangan kita/partner hidup kita adalh teman jenis itu. Kebijaksanaan tradisional mngatakan bahwa pria memiliki lebih sedikit teman jenis ini daripada wanita,dan kenyataan bahwa banyak pria yang kesulitan meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri,hal ini bisa saja benar.
Dalam banyak hal,pria dan wanita sama-sama tidak mudah membuat persahbatan semacam ini.Bagi banyak orang,persahabtan semacam itu hanya diperoleh pada awl kehidupan;seiring berjalannya waktu saat kita sudah punya keluarga dan tanggung jawab tidak ada waktu untuk membangun dan mempertahankan jenis persahabatan yang paling jarang dan palin berharga ini.Dan kita sangat memerlukan karena kita semua lapar akan teman jenis ini.Aristoteles mengingatkan kita bahwa persahabatn yang didasarkan pada kebaikan adalah komponen yang dibutuhkan untuk kehidupan yang benar-benar bahagia.
Ia juga mengingatkan kita mengapa begitu sulit untuk mengembangkan bentuk teringgi dari persabatan ini.Kaena persahabatn semacam ini didsarkan pada kepedulia sejati bagi kebahagiaan orang lain,hanya orang yang baik yang dapat mengalaminya.Orang yang jahat tidak saling berbahagia kecuali ada keuntungan dibalik hubungan itu.Hanya orang baik , yang bagi Aristoteles akan menjadi orang yang karakternya bijak,dapat memperoleh kesenangan dari kebaikan orang lain.
Jadi tampak wajar kemudian,bahwa dalam ketertarikan hubungan yang baik ,bermakna ,dan menopang hidup semacam itu kita menyelidiki pelan 2 apa artinya menjadi orang baik dan terutama teman yang baik dengan kata lain,apa yang merupakan hal yang benar untuk dilakukan dalam hubungan kita dengan sesama?Apa yang membuat tindakan yang benar terhadap orang lain menjadi benar?dan bagaimana kita tahu itu benar.
Kebajikan dari sebuah persahabatan
Menurut Aristoteles,ada tiga jenis persahabatan,sesuai dengan tiga jenis alasan kita menemukan sesuatu yang dapat kita cintai ,persahabatan ,seperti cinta kita pada sesuatu ,didasarkan pada salah satu dari tiga faktor ini;kegunaan,kesenangan,atau kebaikan.
Persahabatan yang didasarkan pada kegunaan tergantung pada kedua belah pihak untuk mendapatkan sesuatu dari kedua belah pihak.kita semua punya teman seperti itu ,tidak ada yang salah dalam persahabatan ini sepanjang kedua belah pihak menyadari apa yang sedang terjadi.persahabatan dengan tukang cukur saya merupakan jenis ini.saat bersama kami sama2 mendapatkan sesuatu darinya.Ia memberi tahu terbaru tentang gosip terbaru dari kompleks saya .saya menjadi pendengar yang tanggap dan penuh perhatian .saya mendapatkan potongan rambut yang bagus dan ia puas dengan pelangganya.dalam pengertian yang lebih dan paling luas,ia berguna bagi saya dan saya berguna baginya.Persahabatan saya dasarkan pada saling menguntungkan dan kami berdua sama-sama menyadarinya.Jika kita tidak mendapatkan sesuatu yang kita butuhkan dari masing-masing diluar hubungan itu,maka persahabatan kita akan putus.
Dan ini bukanlah sekedar hubungan antara konsumen/klien yang mewakili jenis persahabatan ini.Beberapa dari persahabatan saya dengan kolega juga didasarkan pada prinsip kegunaan ini.Kami saling melemparkan gagasan.Persaaan kami kepada satu sama lain –yang sangat nyata-bagaimanapun juga didsarkan pada keuntungan yang kami dapatkan .Kami tidak perdulitentang apa yang pihak lain dapatkan diluar persahabatan iti,justru kami disini untuk kepentingan sendiri.Sekali lagi,ini bukan mengatakan bahwa kami tidak sungguh bersahabat.Kami benar-benar berrsahabat,dan alasan kami berteman adalah kepentingan diri.Namun karena setiap orang menyadarinya,itu bukan lagi masalah.
Jenis kedua dari persahabatan yang di identifikasi oleh Aristoteles adalah persahabatan yang didsarkan pada kesenangan.Sekali lagi,hal ini pasti sangat akrab dengan kita.siapa yang tidak punya sedikitnya satu teman yang hanya kita temui dipesta atau peristiwa khusus dna yang kitaa sukai karena kita ia membuat kita tertawa?teman saya,Andrew,adalah teman jenis itu saya tidak pernah bermain kerumahnya.saya bahkan tidak yakin apa pekerjaannya.Namun setiap kami bersama,kami sangat gembira.ia benar2 membuat saya gila dan saya juga melakukan hal yang sama padanya.Disebuah pesta,kami berdiri didekat bar,salin bersulang,dan bertukar cerita.Saya selalu membuatnya tergelak,namun ini tidak berlangsung lebih jauh dari itu.Kami berdua hanya tertarik pada kesengan yang didapatkan dari hubungan ini.bukannya tidak peduli satu sam lain,ini hanya cerminan bahwa afeksi kami didasarkan pad perasaan senang yang kami dapatkan saat bersama.Say gembira,pada akhirnya,bahwa Andrew mengalami saat2 yang menyenagkan bersama saya ,namun itu merupakan hal yang no.2 bagi waktu ynag yang saya alami.Jika ia tidak menikmati kesenagan ini lagi ,saya tetap jadi temnnnya jika saya berhenti meyukai dirinya,saya tidak akan nongkrong bersamanya lagi.
Tipe ketiga dari persahabatan-dan bagi Aristoteles,tipe tertinggi –adalah dimana kedua belah pihak menginginkan dengan baik satu sama lain untuk kebaikan masing-masing pula.Persahabatn ini didsarkan pada kebaikan dimana kebaikan itu merupakan hal yang baik bagi teman.Mencintai orang lain adlah inti dari pengalaman ini,lebih daripada dicintai.persahabtan semacam itu jarang adanya namun persahabatan ini paling permanen mengatasi jarak waktu,dan keadaan.Sebagian besar dari kita terhitung beruntung memiliki satu/dua teman semacam itu dalam hidup kita.Jika kita beruntung ,pasangan kita/partner hidup kita adalh teman jenis itu. Kebijaksanaan tradisional mngatakan bahwa pria memiliki lebih sedikit teman jenis ini daripada wanita,dan kenyataan bahwa banyak pria yang kesulitan meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingannya sendiri,hal ini bisa saja benar.
Dalam banyak hal,pria dan wanita sama-sama tidak mudah membuat persahbatan semacam ini.Bagi banyak orang,persahabtan semacam itu hanya diperoleh pada awl kehidupan;seiring berjalannya waktu saat kita sudah punya keluarga dan tanggung jawab tidak ada waktu untuk membangun dan mempertahankan jenis persahabatan yang paling jarang dan palin berharga ini.Dan kita sangat memerlukan karena kita semua lapar akan teman jenis ini.Aristoteles mengingatkan kita bahwa persahabatn yang didasarkan pada kebaikan adalah komponen yang dibutuhkan untuk kehidupan yang benar-benar bahagia.
Ia juga mengingatkan kita mengapa begitu sulit untuk mengembangkan bentuk teringgi dari persabatan ini.Kaena persahabatn semacam ini didsarkan pada kepedulia sejati bagi kebahagiaan orang lain,hanya orang yang baik yang dapat mengalaminya.Orang yang jahat tidak saling berbahagia kecuali ada keuntungan dibalik hubungan itu.Hanya orang baik , yang bagi Aristoteles akan menjadi orang yang karakternya bijak,dapat memperoleh kesenangan dari kebaikan orang lain.
Jadi tampak wajar kemudian,bahwa dalam ketertarikan hubungan yang baik ,bermakna ,dan menopang hidup semacam itu kita menyelidiki pelan 2 apa artinya menjadi orang baik dan terutama teman yang baik dengan kata lain,apa yang merupakan hal yang benar untuk dilakukan dalam hubungan kita dengan sesama?Apa yang membuat tindakan yang benar terhadap orang lain menjadi benar?dan bagaimana kita tahu itu benar.
Sajak sederhana
Malam malam aku bercerita ,tolong dengarkanlah......................................
Malam – malam yang kulalui terus berlanjut dengan keindahan, berakhir dengan kenangan manis yang terukir kisah antara engkau dan aku, menemani dalam balutan malam bersanding bersama antara aku dan kebahagiaan. senantiasa saling berbagi – bercanda – memadu kasih dalam ikatan kasih sayang disetiap waktuku dan waktumu.dengan ketulusan kucoba menjadi apa yang terbaik bagimu, dengan kerelaan kucoba untuk menjadi yang berarti dalam hidupmu. Kucoba mendekap dirimu dalam kehangatan keakraban,memeluk jiwamu dalam anugerah cinta dan kasih yang suci.. kuyakinkan diri, bahwa engkaulah yang terbaik bagiku-engkaulah yang pantas mengisi ruang hampa yang ada dalam jiwaku.
Kubaktikan diri ini menjadi apa yang kau ingin – kupasrahkan diri pada engkau yang kucinta, bukan lewat kata ataupun tulisan tetapi diri ini mencoba dalam suatu tindakan nyata yang ingin kutunjukkan pada mu. Setiap waktuku begitu lebih berharganya akan hadirmu dan setiap langkahku akan lebih bersemangat jikalau ada kau menemaniku. Kau niscaya sosok yang lama kunanti, yang lama terkubur dalm bayang – bayang impian, diri ini tidak akan menggores luka sedikitpun diantara sekujur jiwamu, karena kutelah lama menanti untuk mu. Tiada dusta yang kutuliskan, tiada kebohongan yang ingin kuucapkan.diri ini terlalu takut untuk kehilangan sosok seperti mu.
Dari segenap perasaan ini kutakmampu ingkari, bahwa mata ini sering meneteskan air mata, batin ini menangis membisu dan jiwa ini lemah tak berdaya, ketika engkau perlahan menjauh dariku – mengacuhkan diriku – tak peduli lagi padaku. Itulah sedikit kekhawatiran yang melekat erat dalm benakku yang sering menyelimuti dalm mimpi burukku.
Kucoba mengarahkan diri ini menjadi lelaki yang penuh perhatian, menyayangi dengan cara – cara yang tak kau mengerti,mencintai bersama hal- hal yang kau sukai dalam kesehrian kemanpun engkau berada.
Diri ini terlalu lama menyimpan perasaan yang kupendam, bersama kesakitan tetap kutegarkan langkah untuk terus berjuang.perasaan Sayang dan cinta yang kumiliki sempat luluh hampir tak tersisa karena engkau yang kucinta tak mempunyai rasa yang sama denganku.Seketika hancur- kalut-tak berdaya aku menghadapi kenyataan itu. Kupaksakan langkah menerima semua yang terjadi, kupaksakan senyum meski sakit dalam hati, kupaksakan tegar meski hampir tak kuasa, gambaran itu terus berlanjut beberapa bulan terakhir.....diri ini sungguh tidak menyangka secepat ini aku terluka dan secepat ini aku sakit.
Tetapi sekarang kumulai menumbuhkan semangat baru dalam jiwaku, semangat baru dalam cintaku, semangat baru dalam kasihku..kuyakinkan diri ini untuk percaya pada ucapanmu,kupercaya pada ketulusanmu dan kubegitu percaya bahwa kau juga cinta dan sayang padaku..
Orang bijak berkata ”dalam lautan dapat kita ukur,tetapi dalamnya hati tiada satu orang pun tau”kucoba menepis kata-kata tersebut , tetapi tetap saja mengganjal dibawah sadarku , mengganggu segenap pikirku.
Kuberharap jikalau engkau memang benar –benar cinta dan sayang padaku dan tetap menghargai perasaanku, kuingin engkau selalu jujur dengan perasaanmu.Janganlah sekali-kali menutup topeng diwajahmu dengan beragam sikap seolah – olah engkau cinta padaku,padahal itu semua palsu.. Karena itu lebih sakit daripada harus kehilangan dirimu.
Aku disini bukan bermaksud meragukan Ketulusan Cinta dan kasih sayangmu, karena kutahu kau telah banyak berkorban untukku mulai waktumu, perhatianmu, sayangmu dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kuhanya ingin kita berdua saling jujur dengan perasaan masing – masing,karena waktu-kondisi-kesempatan –akan terus berubah. Perlu engkau ketahui aku sudah 1 kali terluka hebat hampir 1th gara – gara wanita kuberharap itu luka yang terakhir kalinya.dalam hidupku.
Malam malam aku bercerita ,tolong dengarkanlah......................................
Malam – malam yang kulalui terus berlanjut dengan keindahan, berakhir dengan kenangan manis yang terukir kisah antara engkau dan aku, menemani dalam balutan malam bersanding bersama antara aku dan kebahagiaan. senantiasa saling berbagi – bercanda – memadu kasih dalam ikatan kasih sayang disetiap waktuku dan waktumu.dengan ketulusan kucoba menjadi apa yang terbaik bagimu, dengan kerelaan kucoba untuk menjadi yang berarti dalam hidupmu. Kucoba mendekap dirimu dalam kehangatan keakraban,memeluk jiwamu dalam anugerah cinta dan kasih yang suci.. kuyakinkan diri, bahwa engkaulah yang terbaik bagiku-engkaulah yang pantas mengisi ruang hampa yang ada dalam jiwaku.
Kubaktikan diri ini menjadi apa yang kau ingin – kupasrahkan diri pada engkau yang kucinta, bukan lewat kata ataupun tulisan tetapi diri ini mencoba dalam suatu tindakan nyata yang ingin kutunjukkan pada mu. Setiap waktuku begitu lebih berharganya akan hadirmu dan setiap langkahku akan lebih bersemangat jikalau ada kau menemaniku. Kau niscaya sosok yang lama kunanti, yang lama terkubur dalm bayang – bayang impian, diri ini tidak akan menggores luka sedikitpun diantara sekujur jiwamu, karena kutelah lama menanti untuk mu. Tiada dusta yang kutuliskan, tiada kebohongan yang ingin kuucapkan.diri ini terlalu takut untuk kehilangan sosok seperti mu.
Dari segenap perasaan ini kutakmampu ingkari, bahwa mata ini sering meneteskan air mata, batin ini menangis membisu dan jiwa ini lemah tak berdaya, ketika engkau perlahan menjauh dariku – mengacuhkan diriku – tak peduli lagi padaku. Itulah sedikit kekhawatiran yang melekat erat dalm benakku yang sering menyelimuti dalm mimpi burukku.
Kucoba mengarahkan diri ini menjadi lelaki yang penuh perhatian, menyayangi dengan cara – cara yang tak kau mengerti,mencintai bersama hal- hal yang kau sukai dalam kesehrian kemanpun engkau berada.
Diri ini terlalu lama menyimpan perasaan yang kupendam, bersama kesakitan tetap kutegarkan langkah untuk terus berjuang.perasaan Sayang dan cinta yang kumiliki sempat luluh hampir tak tersisa karena engkau yang kucinta tak mempunyai rasa yang sama denganku.Seketika hancur- kalut-tak berdaya aku menghadapi kenyataan itu. Kupaksakan langkah menerima semua yang terjadi, kupaksakan senyum meski sakit dalam hati, kupaksakan tegar meski hampir tak kuasa, gambaran itu terus berlanjut beberapa bulan terakhir.....diri ini sungguh tidak menyangka secepat ini aku terluka dan secepat ini aku sakit.
Tetapi sekarang kumulai menumbuhkan semangat baru dalam jiwaku, semangat baru dalam cintaku, semangat baru dalam kasihku..kuyakinkan diri ini untuk percaya pada ucapanmu,kupercaya pada ketulusanmu dan kubegitu percaya bahwa kau juga cinta dan sayang padaku..
Orang bijak berkata ”dalam lautan dapat kita ukur,tetapi dalamnya hati tiada satu orang pun tau”kucoba menepis kata-kata tersebut , tetapi tetap saja mengganjal dibawah sadarku , mengganggu segenap pikirku.
Kuberharap jikalau engkau memang benar –benar cinta dan sayang padaku dan tetap menghargai perasaanku, kuingin engkau selalu jujur dengan perasaanmu.Janganlah sekali-kali menutup topeng diwajahmu dengan beragam sikap seolah – olah engkau cinta padaku,padahal itu semua palsu.. Karena itu lebih sakit daripada harus kehilangan dirimu.
Aku disini bukan bermaksud meragukan Ketulusan Cinta dan kasih sayangmu, karena kutahu kau telah banyak berkorban untukku mulai waktumu, perhatianmu, sayangmu dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kuhanya ingin kita berdua saling jujur dengan perasaan masing – masing,karena waktu-kondisi-kesempatan –akan terus berubah. Perlu engkau ketahui aku sudah 1 kali terluka hebat hampir 1th gara – gara wanita kuberharap itu luka yang terakhir kalinya.dalam hidupku.
Total Tayangan Halaman
semangat dan pasti bisa
Blog Archive
About Me
- yadi everything is OK
- kudus, jateng, Indonesia
- Segalanya bisa kita raih dengan semangat perjuangan yang kuat dan hati yang ikhlas
Makalah
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.