PERGESERAN FUNGSI LAPTOP DIKALANGAN MAHASISWA
Kemajuan teknologi informasi dan elektronik begitu pesat dalam beberapa dekade. Kita contohkan Ketika dahulu pada tahun 90 an masih berkutat pada komputer PC pada awal 2004 sampai sekarang komputer jinjing atau laptop begitu marak dipasaran, jelas hal itu memudahkan bagi pengguna untuk beraktifitas dalam keseharian. Kegunaanya yang serba fleksibel tidak tergantung pada tempat dan lokasi membuat kita bebas berkreasi dan beraktifitas dalam menyelesaikan tugas kantor, tugas kuliah, pekerjaan dll. Orang pekerja kantoran, pekerja seni bahkan Mahasiswa pun sangat diuntungkan dengan adanya komputer jinjing atau laptop dalam berkreasi menyelesaikan tugas dan menuangkan kreatifitas yang lain. Betapa tidak dalam sebuah laptop bermacam fasilitas telah tersedia dan bisa dibilang multi fungsi dari fungsi yang menunjang perkuliahan sampai fungsi hiburan. Selain itu relatif terjangkaunya harga membuat mahasiswa semakin dipermudah mandapatkan laptop. Laptop memang barang yang sangat berguna bagi mahasiswa dalam menunjang proses perkuliahan jika digunakan dengan tepat guna, tetapi bagaimana penggunaan laptop jika sangat minim digunakan dalam menunjang proses perkuliahan bagi mahasiswa.
Penggunaan laptop pada kenyataannya bagi mahasiswa tidak serta merta membawa kegunaan dalam menunjang proses kuliah untuk menjadi lebih baik. Bagaikan pedang bermata dua, terkadang membawa kebaikan tak jarang juga menimbulkan hambatan. Banyak fenomena-fenomena yang jauh dari tujuan semula yakni penggunannya dalam menunjang perkuliahan. Mahasiswa dengan segala macam tugas dan aktivitas kuliah yang cukup padat sudah selayaknya mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan semua itu dengan baik, buat apa kalau kuliah jika hanya enak-enakan saja dan tidak memperoleh hasil yang maksimal ?? orang-orang yang merugi jika berpikiran seperti itu kuliah dengan seenaknya saja.
Dalam tempo beberapa kali observasi yang saya lakukan dikampus, saya mengamati perilaku beberapa subjek keseharianya dikampus dalam menggunakan fasilitas laptop yang mereka punya. Saya pun menganalisis perilaku subjek selama beberapa kali observasi tersebut. Subjek-subjek tersebut dalam penggunaan laptop lebih “ memprioritaskan ” pada segi hiburan saja misalkan game, jejaring sosial (facebook), nonton film sedangkan tugas inti dari perkuliahan sering mereka abaikan tak tahu entah kemana. Dalam segi penggunaan laptop untuk hal-hal tersebut yang notabene merupakan kegunaan sekunder bagi mahasiswa mereka menggunakan dalam waktu yang cukup lama berjam-jam, mereka betah berkutat pada hiburan semata. Bagaimana dengan tugas-tugas kuliahnya ?? yang merupakan esensi kuliah yang nyata-nyata jauh-jauh mengorbankan tenaga, materi dan pikiran untuk kekampus sering terabaikan dan tak terurus. Waktu yang seharusnya efektif dan sarana yang mendukung untuk menyelesaikan tugas kuliah terbuang sia-sia hanya karena salah dalam memaknai penggunaan fasilitas laptop. Tak jarang dari mereka mengumpulkan tugas terlambat, menggunakan cara instan untuk mengumpulkan tugas, malas dalam belajar dan masih banyak kerugian yang sebenarnya tidak perlu mereka dapatkan. Saya melihat beberapa subjek dalam proses pengerjaan tugas sering menggunakan cara instan misalkan melakukan plagiasi atau yang lebih parah lagi adalah pesan untuk membuatkan orang lain. Sungguh derajat kepedulian terhadap sisi akademis yang miskin. Mengapa mereka berlaku demikian ?? pertama, jelas karena waktu yang mereka miliki sibuk untuk mengurus hal-hal berbau sekunder yang notabene hanya hiburan. Tenaga dan pikiran mereka terkuras karena hal-hal yang sebenarnya bukan tujuan pokok niatan mereka untuk kuliah. Kedua, tingkat kesadaran mereka yang rendah dalam berkompetisi disisi akademis.
Gambaran diatas merupakan sampel dari sisi lain mahasiswa dalam pemanfatan fasilitas laptop yang mereka miliki, mereka salah dalam memanajemen diri dalam penggunaan laptop. Sehingga yang terjadi terbengkalainya tugas-tugas utama yang sebenarnya lebih penting untuk diselesaikan. Sangat disayangkan memang jika laptop yang mempunyai kegunaan multi fungsi hanya digunakan untuk hal-hal hiburan, padahal kita tahu kegunaan yang luar biasa besar dapat di peroleh mahasiswa. Dari awal jika mahasiswa memang mempunyai niat untuk kuliah pergunakanlah waktu untuk hal-hal yang positif jangan menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang kurang penting, karena orang tua yang membiayai kita pasti mengharapkan hasil kuliah yang maksimal , bukan hasil yang ecek-ecek. Bagaimana jika kita sebagai mahasiswa berperilaku yang kurang produktif dalam menunjang progres akademis ?? tentu hanya kerugian yang akan kita dapati nantinya. Sebelum kita terlambat marilah kita sebagai mahasiswa sadar diri memanajemen prioritas kegunaan fasilitas laptop yang kita miliki untuk menunjang prestasi akademis, BUKAN HANYA HIBURAN SEMATA.
skip to main |
skip to sidebar
sebuah kehidupan tidak akan berkembang menuju ke yang lebih baik jikalau tanpa perubahan yang radikal dan sungguh - sunnguh, itulah yang menurut saya sebagai evolusi kehidupan
Free Blogger Templates
This is a Multi Color template one page layout provided by TemplatesBlock.com for free of charge. There are 2 background graphics provided in the "images" folder. You may choose the one you like. Enjoy!
DetailsKamis, 03 Februari 2011
Total Tayangan Halaman
semangat dan pasti bisa
Blog Archive
About Me
- yadi everything is OK
- kudus, jateng, Indonesia
- Segalanya bisa kita raih dengan semangat perjuangan yang kuat dan hati yang ikhlas
Makalah
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.