LAPORAN
RANCANGAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN MARKASS FUTSAL
Disusun Untuk Memenuhi TUGAS AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah: Psikologi Personalia
Dosen Pengampu: Iranita Hervi M, Msi
Disusun oleh:
Nur afiyah 2009-60-033
Atina hasanah 2008-60-001
Rina setiyo wati 2008-60-003
Siti rochmah maulida 2008-60-004
Selamet riyadi 2008-60-013
Julfia luthfiana 2008-60-017
Sri suryani 2008-60-020
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
A. PERMASALAHAN
Dalam dunia perusahaan perseorangan ada beberapa aspek penting yang akan menjamin keberlangsungan suatu perusahaan perseorangan tersebut berjalan dengan baik. Aspek-aspek tersebut diantaranya adalah tentang upah dan kenaikan upah terhadap karyawan yang ada diperusahaan tersebut. Seringkali dalam perusahaan terjadi berbagai macam hambatan untuk berkembang menjadi lebih baik karena masalah gaji/upah terkadang ada upah yang tidak sesuai standart atau terlalu kecil, ada mekanisme dalam kenaikan upah yang bersifat subjektif dan adanya kedekatan karyawan dengan bosnya. Hal-hal tersebut sering menimbulkan permasalahan-permasalahan yang sering kali menghambat kemajuan perusahaan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut kami berusaha menghadirkan suatu laporan tentang bagaimana membuat penilaian prestasi kerja dengan berbagai langkahnya. Kami mengambil tempat Markass Futsal sebagai perusahaan perseorangan yang kami pilih untuk menyelesaikan laporan ini. Dalam laporan ini kami mengambil perusahaan perseorangan Markass futsal dikarenakan adanya permasalahan sebagai berikut:
1. Belum adanya format penilaian prestasi kerja yang baku yang dimiliki oleh Markass Futsal, perusahaan hanya menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh karyawannya.
2. Adanya permasalahan tentang kenaikan gaji karyawan, pada saat ada karyawan yang gajinya naik, karyawan yang lain protes, kenaikan itu dinilai dari mana padahal pekerjaan kita sama sedangkan perusahaan tidak bisa menjelaskan dengan alasan yang tepat.
Dengan adanya permasalahan tersebut diatas kami berusaha ikut membantu dan mengkaji lebih dalam lagi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan mengidentifikasi tugas-tugas dari para karyawan markass futsal dan mencoba menganalisis menggunakan analisis jabatan, dan akhirnya menjadi format penilaian prestasi kerja yang bersifat objektif.
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini adalah:
1. Memberikan penilaian prestasi kerja yang objektif kepada karyawan dan juga perusahaan.
2. Memberikan keterangan pada karyawan agar tidak ada kesalah pahaman dalam memberikan kenaikan gaji dan bisa menjelaskan secara rinci dan runtut.
C. PELAKSANAAN
1. Pengumpulan data
Dalam mengumpulkan data sebagai awal dalam pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja kami menggunakan beberapa alat sebagai metode untuk mengumpulkan data, yakni :
a. Wawancara
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini kami menggunakan metode wawancara secara terbuka yakni menanyakan tentang jobdisc karyawan dan bagaimana kriteria sukses karyawan tersebut dari sudut pandang pemilik perusahaan terhadap owner ( pemilik ) selaku pemilik perusahaan perseorangan Markass Futsal pada Rabu tanggal 25 Mei 2011 pukul 19.00 Wib-selesai.
b. Observasi
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prestasi kerja ini kami melakukan observasi terhadap kinerja karyawan (tugas-tugas karyawan selama bekerja) markass futsal selama 3 kali observasi mengenai cara kerja petugas lapangan dan kasir. Pelaksanaan observasi kami lakukan pada setiap Hari Rabu tanggal 11, 18, 25 Mei 2011 pukul 21.00 wib-selesai.
c. Angket
Dalam proses pembuatan rancangan penilaian prsetasi kerja ini kami menggunakan angket sebagai alat untuk menngungkap informasi tentang jobdisc/tugas karyawan markass futsal yakni petugas lapangan dan kasir. Pengisian angket dilakukan pada tanggal 25 Mei 2011 pukul 20.30 Wib.
2. Analisis data dan hasil rancangan penilaian prestasi kerja
a. Setelah mengumpulkan data, selanjutnya kami menganalisis data – data yang terkumpul untuk membuat analisis jabatan yang berisi jobdisc dan kriteria suksesnya spesifikasi petugas lapangan dan kasir Markass futsal ( Dalam lampiran).
b. Setelah analisis jabatan untuk spesifikasi perugas lapangan dan kasir selesai, kemudian menyusun aspek-aspek untuk menyusun daftar cheklist penilaian prestasi kerja yang berisi daftar kriteria hard skill dan soft skill.
c. Daftar – daftar kriteria tersebut tentunya dihasilkan dari jobdisc dan konsultasi dengan dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Personalia.
d. Terbentuknya daftar rancangan penilaian prestasi kerja untuk petugas lapangan dan kasir Markass futsal. (lampiran).
D. KESIMPULAN
Dari hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan seharusnya memiliki acuan tepat dan objektif dalam memberikan gaji kepada karyawanan agar tidak terjadi kerancuan dan kebingungan dalam menjelaskan soal kenaikan gaji karyawan.
Dengan adanya rancangan penilaian prestasi kerja ini dapat memberikan kontribusi untuk menjawab permasalahan yang ada dalam Markass Futsal.
E. SARAN
Hal yang dapat kami sarankan bagi perusahaan perseorangan adalah :
1. Agar membuat rancangan penilaian prestasi kerja yang objektif dan transparan.
2. Mensosialisasikan terhadap karyawan tentang cara penilaian kerja karyawan.
3. Agar sering memperbaharui penilaian prestasi kerja yang ada, karena pasti ada perubahan dalam job discriptions dan job specification dalam perusahaan.
4. Agar dapat selalu menjawab setiap pertanyaan yang ada kaitannya dengan kinerja karyawan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Hasil wawancara dan angket
Hasil wawancara dengan owner ( pemilik Markass Futsall ) adalah sebagai berikut :
Pemilik futsal mengatakan ada beberapa tugas karyawan/jobdisc Markass futsal (petugas lapangan dan kasir) yakni :
a. Kasir
Tugas administrasi, mencatat penjualan sewa lapangan, menyetok barang makanan dan minuman, menerima order pelanggan, membuat nota penjualan dan sebagai tugas tambahan menjaga kebersihan sekitar kasir (khususnya).
b. Petugas lapangan
Menjaga kebersihan lapangan , menjaga peralatan yang ada (seperti bola, rompi, jaring, net badminton, galon air dan dispenser), memberi aba-aba dimulai dan selesainya sewa lapangan, menjual minuman, menyiapkan peralatan yang diperlukan dan menghidupkan dan mematikan lampu.
HASIL angket dengan petugas lapangan dan kasir:
1. Kasir
Nama : Anita ( Perempuan)
Jabatan : kasir
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Hasil angket
Tugas kerja yang dilakukan kasir selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Mengitung stok barang yang ada
b. Mengerjakan pembukuan/administrasi
c. Order setiap barang yang habis atau hampir habis (minuman, makanan dll)
d. Membuat hasil akhir dari laporan setiap penjualan
e. Nyapu, ngepel dll.
2. Kasir
Nama : Saefudin eko P (laki-laki)
Jabatan : kasir
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Hasil angket
Tugas kerja yang dilakukan kasir selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Menyapu dan mengepel sekitar kasir
b. Membantu karyawan lapangan
c. Membuat nota penjualan
d. Menghitung stok akhir dan awal.
e. Membuat laporan akhir.
3. Petugas lapangan
Nama : Aji purnama
Jabatan : Petugas lapangan
Jam kerja : 16.30-24.00 Wib
Tugas kerja yang dilakukan petugas lapangan selama jam kerja adalah sebagai berikut :
a. Merawat lapangan
b. Menyiapkan rompi bagi yang main futsal
c. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk futsal, badminton, pimpong.
d. Memberitahu kepada para pengunjung jika masa sewa sudah habis.
2. Analisis jabatan
3. Daftar cheklist rancangan penilaian prestasi kerja karyawan (petugas lapangan dan kasir).
skip to main |
skip to sidebar
sebuah kehidupan tidak akan berkembang menuju ke yang lebih baik jikalau tanpa perubahan yang radikal dan sungguh - sunnguh, itulah yang menurut saya sebagai evolusi kehidupan
Free Blogger Templates
This is a Multi Color template one page layout provided by TemplatesBlock.com for free of charge. There are 2 background graphics provided in the "images" folder. You may choose the one you like. Enjoy!
DetailsJumat, 29 Juli 2011
Total Tayangan Halaman
semangat dan pasti bisa
About Me
- yadi everything is OK
- kudus, jateng, Indonesia
- Segalanya bisa kita raih dengan semangat perjuangan yang kuat dan hati yang ikhlas
Makalah
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Psikologi kepribadian timur Teori kepribadian Jen dari Hsu
Disusun untuk memenuhi tugas Psikologi kepribadian II
Dosen pengampu: Agus Sisnowo, M. Si
Disusun oleh:
1.Selamet Riyadi NIM : 2008-060-013
2.Sri Suryani NIM : 2008-060-020
3.Amin Munahar NIM : 2004-060-007
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Kampus: Gondangmanis Bae Kudus PO.BOX.53
Telp. (0291) 438229 Fax. (0291) 437198
A.Riwayat singkat
Francis L.K Hsu adalah warga negara USA keturunan Cina. Ia adalah sarjana filsafat, antropologi, kesusasteraan Cina klasik dan psikologi. Dengan keahlian dalam ilmu – ilmu tersebutt Hsu menyusun konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian menurut psikologi barat (eropa dan amerika). Teorinya disebut teori kepribadian Jen dari sastra Cina, yang berarti manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian. Konsep tersebut ditulis dalam majalah American anthropologist vol. 73 tahun 1971 dengan judul psychologist homeostatis and Jen (pp. 23 - 44). Konsep kepribadian selaras untuk menganalisis jiwa manusia masyarakat timur, misalnya Cina, Jepang, Asia, termasuk juga Indonesia ( koentjaraningrat, 1992, p. 129 ).
Struktur kepribadian dan jiwa manusia timur digambarkan sebagai lingkaran – lingkaran yang konsentris. Tiap – tiap lingkaran menggambarkan suatu alam kehidupan jiwa manusia dengan berbagai macam isinya, yakni persepsi, tanggapan, pengetahuan, ingatan,, sampai pada keinginan-keinginan dan nafsu-nafsu manusia. Konsep kepribadian timur ini bermaksud untuk menganalisis kepribadian jiwa manusia berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya. Hal ini menghindari penilaian psikologi barat yang menganalisis kepribadian manusia bersifat individualistis dan seolah olah manusia merupakan mahluk yang berdiri sendiri. Maka pada teori yang disampaikan Hsu ialah pendekatan kepribadian lebih ke pendekatan sosial budaya.
B. POKOK-POKOK TEORI
Hsu menggambarkan lingkungan alam kehidupan jiwa atau kepribadian manusia itu ada delapan lingkaran yang konsentris. Lingkaran – lingkaran tersebut hanya tehnis analisis, tentu kenyataan tidak matematis, sehingga gambarannnya bukan lingkaran persis, tetapi gambraran yang mengelilingi atau mengitari individu.
1.lingkaran ke 7 sebagai pusatnya, jadi paling dalam, untuk menggambarkan kehidupan jiwa yang tidak disadari. Isi dari bagian lingkaran ke 7 ini ialah semua cipta, rasa, karsa, yang semula disadari , tetapi lalu ditekan atau didesak masuk kedalam tidak sadaran, lama- lama menjadi tidak disadari.
2.lingkaran ke 6 yang terletak diluar lingkaran ke7, tetapi sepusat dengan lingkaran ke7 tadi, merupakan lapisan bawah sadar atau subsadar. Lapisan ini berbatasan dengan lingkaran berikutnya, yakni lingkaran ke5. lapisan ke6 ini isinya sama dengan lapisan ke7, hanya berbeda tingkat ketidaksadarannya. Maka kedua lingkaran ini disebut lapisan lingkaran tidak sadar. Dua lapisan paling dalam ini mirip dengan konsep sigmund freud, sebagai lapisan das es atau Id.
3.lingkaran ke5 adalah menggambarkan lapisan kesadaran jiwa, tetapi tidak dinyatakan. Isinya mengenai pikiran-pikiran dan gagasan yang disadari penuh individu yang bersengkutan, tetapi tidak pernah dinyatakan kepada orang lain siapapun, jadi tetap diimoan saja dalam kesadaran. Mengapa isi kesadaran tersebut tidak dinyatakan kepaada orang lain, mungkin ada beberapa alasan, anatara lain :
a.ia takut salah atau takut dimarahi orang lain, atau malu, karena mempunyai maksud jahat.
b.Ia enggan menyatakannya karena takut tidak mendapat respon baik atau bahkan ditolak.
c.Ia malu karena takut ditertawakan oleh orang lain.
d.Ia tidak mempunyai atau tidak menemukan kata-kata atu perumusan yang cocokuntuk menyatakan gagasan tadi pada orang lain.
4.lingkaran lapisan ke4, disebut lapisan kesdaran yang dinyatakan. Isinya adalah pikitran- pikiran, gagasan – gagasan, perasaan-perasaan, dsb yang dapat dinyatakan secara terbuka kepada orang lain, dan dapat diterima dengan mudah oleh sesamanya. Misalnya : simpati, kegembiraan, kemarahan, pendapat, gagasan, keinginan dsb. Jadi isi lapisan ke4 ini adalah bahan-bahan untuk berkomunikasi dengan siapapun, baik dirumah, sekolah, tempat kerja, masyarakat dsb.
5.lingkaran ke3, disebut lapisan lingkaran hubungan karib atau hubungan akrab, disebut juga hubungan dekat. Berisi tentang : konsepsi – konsepsi tentang orang, benda, binatang yang diajak komunikasi oleh individu secara intim atau eksklusif. Pergaulan karib ini biasanya digunakan individu untuk tempat berlindung, curhat, tempat menghilangkan tekanan batin. Pendukung pada lapisan ini adalah dalam hal kejiwaan individu adalah : orang tua, sahabat, saudara, teman dekat dsb. Lingkaran kejiwaan ke3 ini sebagai dasar kehidupan kerohanian manusia dan bersama lingkunagnnya hidup jiwa ke4 menjadi dasar untuk membangun kehidupan pribadi yang aman, tentaram, harmonis, stabil, sekaligus dinamis. Atau yang disebut homeostatis psikologis.
6.lingkungan kehidupan kejiwaan dengan hubungan kegunaan, digambarkan dengan lingkaran ke2. misalnya : hubungan antar pedagang pembeli, mandor karayawan, jadi hubunagn ini tidak perlu pada sampai hubungan karib atau dekat.
7.lingkaran no 1 sebagai gambaran lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam jiwa tentang manusia, benda-benda, pengetahuan, adat, dsb jarang sekali memberi pengaruh langsung kepada kehidupan manusia karena dianggap tidak dekat atau jauh dengan individu yang bersangkutan. Karena tidak ada tempat dan fungsi langsung dalam kehidupan mereka pada setiap harinya.
8.lingkaran no 0 lingkatran yang paling luar, dapat disebut dengan hubungan luar. Berisi : pikiran – pikiran dan anggapan – anggapan yang mirip denagn isi pada lingkaran no 1. tetapi ada beberapa perbedaan yaitu :
a.isi kejiwaan dalam lingkaran no 1 adalah hal- Hal diluar masyarakat individu yang bersangkutan, tetapi masih dalam lingkungan bangsa dan negaranya.
b.Isi kejiwaan dalam no 0 tekah terletak diluar masyarakat dan bangsa dari individu yang bersngkutan. Misal tentang hubungan antar individu dengan negara asing seperti Prancis, bagi orang awam merupakan hubungan yang sangat jauh dengan kehidupannya. Tetapi bagi orang yang mungkin punya kenangan dengan negara- negara akan masuk dalam kejiwaannya.
D. kesimpulan
Sebagian besar isi kejiwaan manusia, misalnya pengetahuan, pengertiannya tentang adat istiadat, kebudayaan, lingkungan, nilai-nilai dan norma, pandangan hidup, menurut psikologi barat terkandung dalam kepribadian manusia. Hal inilah yang menjadi konsep ego. Hsu berpendapat, bahwa manusia memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan, untuk memuaskan suatu kebutuhan kejiwaan yang bersifat mendasar dalam hidupnya.
Daerah pada 7,6,5 merupakan daerah kepribadian manusia dan daerah no 3 merupakan yang merupakan daerah mendasar tadi, berisi tentang cinta, kemesraan, dan juga rasa takut yang hakiki, mendasar, fundamental dalam kehidupan manusia. Misalnya adanya iman dan takwa terhadap tuhan YME, adanya ideologi, pandangan hidup, agama, merupakan sasaran bagi kebaktian mutlak manusia. Isi –isi kejiwaan semacam ini terdapat pada no 3, denagn demikian manusia mampu menjalani hidup dengan selaras dan seimbang, dapat hidup harmonis.
Dengan konsep psiko-sosiogram, hsu mengusulkan konsep kepribadian timur sebagai alternatif konsep kepribadian barat. Konsep ini adalah konsep Jen, konsep menurut agama budha di Cina. Jen berarti manusia yang berjiwa selaras dan berkepribadian. Dengan arti bahwa manusia mampu menjaga hubungan antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat dan serius, kepada siapa dapat mencurahkan rasa cinta, kemesraan, dan baktinya.
Daerah lingkaran 4 dan 3 merupakan daerah ranah psikologi homeostatis, yakni yang berjiwa selaras dalam individu manusia.Konsep kepribadian timur yang dikemukakan oleh Hsu dimaksudkan untuk tidak membatasi manusia yang hanya mahluk individual, tetapi tetap berhubungan dengan lingkungan sosial budayanya
.
E. BAGAN LINGKARAN TEORI KEPRIBADIAN JEN dari HSU
Keterangan gambar
1.lingkaran 7 merupakan lingkaran lapisan tidak sadar
2.lingkaran 6 merupakan lingkaran lapisan bawah sadar, kedua lingkaran serupa dengan konsep freud.
3.lingkaran no 5 kesadaran yang tidak dinyatakan.
4. lingkaran 4, kesadaran yang dinyatakan.
5.lingkaran no 3, hubungna karib. Lingkaran 3 dan 4 merupakan konsep psikologi homeostastis/berjiwa selaras.
6.lingkaran no 2, hubungan berguna.
7.lingkaran 1, hubungan jauh.
8.lingkaran 0, dunia luar
DAFTAR PUSTAKA
Ki fudyartanto. Psikologi kepribadian timur. Pustaka pelajar. 2003; Jakarta.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab2-manusia_dan_kebudayaan.pdf
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar